PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, mengawali Safari Tarawih Ukhuwah (Tarling) perdana Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi di Masjid Darul Hikmah, Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan, Senin, 10 Maret 2025.
Selain menunaikan salat tarawih, Wali Kota yang akrab disapa Mas Aaf ini berdialog langsung dengan warga untuk menyerap aspirasi dan mencari solusi bersama Wakil Wali Kota, Balgis Diab.
Sejumlah permasalahan yang disampaikan warga dalam dialog tersebut antara lain abrasi tanah di pinggir Sungai Kupang, layanan kesehatan, serta kondisi jalan yang berlubang.
Salah satu warga Kuripan Kidul, Mujib, mengeluhkan tergerusnya tanah akibat arus deras Sungai Kupang yang menyebabkan hilangnya lahan tiga hingga empat meter. Ia berharap Pemerintah Kota Pekalongan segera melakukan betonisasi di sepanjang bantaran sungai, sebagaimana telah dilakukan di Sungai Lodji dan Sungai Banger.
“Semenjak adanya penyedotan air di Sungai Kupang, tanah di Kuripan Kidul semakin tergerus. Ada yang sampai tiga hingga empat meter hilang. Kami harap ada kebijakan khusus agar penanganan banjir dan rob tidak hanya terfokus di Kecamatan Pekalongan Utara, tetapi juga di Pekalongan Selatan,” ujar Mujib.
Menanggapi keluhan tersebut, Wali Kota Pekalongan menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya mencari solusi konkret untuk mengatasi abrasi. Ia juga menegaskan bahwa pemasangan bronjong hanya bersifat sementara, sehingga betonisasi menjadi solusi jangka panjang yang lebih efektif.
“Kami akan mengupayakan penanganan abrasi di bantaran Sungai Kupang agar tidak semakin meluas dan membahayakan warga,” ungkap Mas Aaf.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Balgis Diab menyoroti program unggulan pemerintah dalam bidang kesehatan. Ia menegaskan bahwa Pemkot Pekalongan telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), yang memungkinkan warga mendapatkan layanan kesehatan hanya dengan menunjukkan KTP.
“Kesehatan adalah hak asasi setiap warga. Dengan UHC, masyarakat yang ingin berobat cukup menunjukkan KTP atau menyebutkan NIK mereka. Bahkan bagi warga yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan atau memiliki tunggakan tetap dapat mengakses layanan kesehatan secara gratis,” jelasnya.
Balgis menambahkan bahwa dengan adanya program ini menunjukkan komitmen Pemkot Pekalongan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih mudah dan terjangkau bagi seluruh masyarakat, baik di rumah sakit, puskesmas, maupun klinik setempat. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)