SEMARANG, Lingkarjateng.id – Keluarga Gamma Rizkynata Oktavandy (GRO), siswa SMKN 4 Semarang yang menjadi korban penembakan oleh polisi, menuntut agar Aipda Robig Zaenudin dihukum maksimal. yang didampingi oleh YLBH Petir Jawa Tengah (Jateng) menuntut agar tersangka Aipda Robig dihukum dengan maksimal.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua YLBH Petir Jateng, Zainal Abidin, yang menjadi pendamping hukum keluarga Gamma pada Kamis, 6 Maret 2025.
“Kami menuntut agar dihukum dengan maksimal, karena Aipda Robig itu anggota penegak hukum yang melakukan penembakan brutal, terhadap anak-anak dibawah umur,” katanya.
Ia menambahkan bahwa ancaman 15 tahun penjara dan denda Rp 3 miliar yang didakwakan oleh jaksa harus dimaksimalkan.
“Nanti kalau 3 miliar tidak dibayar akan ada tambahan pidananya lagi, saya meminta sidang ini dimaksimalkan karena hukum kita sedang carut-marut, agar bisa dipercaya oleh masyarakat untuk mencari keadilan,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa mulanya keluarga Gamma menuntut agar kasus tersebut juga dimasukkan pasal pembunuhan berencana jika melihat kronologi yang terjadi.
“Dia kan, menghentikan sepeda motor, lalu ancang-ancang menembak, terus kena tiga orang itu, jadi ini kalau pasal perencanaan pidananya bisa hukuman mati atau penjara seumur hidup, tapi sudah puas dengan dakwaan jaksa, asal jangan turun,” tegasnya.
Ia juga menyinggung proses sidang banding Aipda Robig oleh Polda Jawa Tengah. Zainal menegaskan agar kepolisian menolak banding yang diajukan tersangka.
“Jadi kalau sampai sidang banding Robig diterima Polri, ini jelas mencoreng institusi Polri yang kini masih disorot, dia itu jelas merusak citra Polri, menembak anak di bawah umur, dalam keadaan tidak bertugas, jadi kalau dikabulkan Polri merusak namanya sendiri,” ujarnya.
Andi Prabowo, ayah Gamma, mengungkapkan kemarahannya dan berteriak saat melihat pembunuh putranya digiring oleh pihak keamanan untuk dibawa ke rumah tahanan (rutan).
“Saya sangat marah, dia sangat kejam telah membunuh anak saya, saya minta dihukum maksimal,” tandasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)