Jelang Mudik Lebaran, Perbaikan Jalan Jepara-Keling Terus Dikebut

Perbikan jalan di Jepara

Para pekerja sedang mengerjakan perbaikan Jalan Jepara-Keling. (Muhammad Aminudin/Lingkarjateng.id)

JEPARA, Lingkarjateng.id – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, upaya perbaikan jalan provinsi ruas Jepara-Keling terus dikebut.

Proses perbaikan Jalan Jepara-Keling ditargetkan rampung dalam beberapa hari ke depan.

Beberapa titik perbaikan dilakukan di wilayah Desa Suwawal dan Desa Mambak, Kecamatan Mlonggo, sebagai bagian dari program “Jateng Tanpa Lubang” dan “Jepara Mulus”.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) tidak hanya melakukan tambal sulam, tetapi juga pengaspalan ulang. Pasalnya, jalan yang menghubungkan Jepara-Pati itu memang dianggap sangat membutuhkan perbaikan.

Bupati Jepara, Witiarso Utomo, mengapresiasi langkah Pemprov Jateng yang memprioritaskan perbaikan jalur Jepara-Keling.

Ia optimis anggaran sebesar Rp 30 miliar yang dialokasikan akan menjadikan jalur itu lebih layak dilalui, terutama saat arus mudik lebaran.

“Kondisi jalan yang aman dan nyaman akan mendukung berbagai aktivitas masyarakat, seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” kata Mas Wiwit, sapaan akrabnya, baru-baru ini.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengatakan progres perbaikan ruas jalan provinsi menjelang lebaran mencapai 95 persen.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jateng, Hanung Triyono, membenarkan terkait progres penambalan jalan berlubang jelang lebaran telah mencapai 95 persen. Adapun kemantapan jalan provinsi secara total mencapai 92 persen.

“Kami tetap jaga kondisi ruas sekitar 195 kilometer dari risiko berlubang,” kata Hanung.

Ia menambahkan, beberapa ruas dengan kemantapan rendah memerlukan percepatan penambalan lubang seperti ruas Jepara-Keling, Singget-Cepu, Ngawen-Todanan, Bandungsari-Salem, Brigjend Sudiarto Kota Semarang, Wiradesa-Kajen, dan Batur-Dieng.

“Untuk kondisi jalan yang sudah bebas lubang tetap dilakukan final cek setiap saat. Karena intensitas hujan masih tinggi di wilayah tersebut,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version