PATI, Lingkarjateng.id – Bupati Pati, Sudewo, membeberkan upayanya dalam membantu kelompok tani ikan nila salin di Kecamatan Tayu dan Margoyoso.
Pada 27 Januari 2025 lalu sebelum menjadi Bupati Pati, Sudewo mengaku mendapatkan keluhan dari kelompok tani ikan nila salin terkait tidak adanya jaringan listrik di areal tambak. Padahal, mereka membutuhkan aliran listrik untuk menghidupkan kincir air.
Mendengar keluhan tersebut, Sudewo mengaku langsung menghubungi Direktur PLN pusat, Darmawan Prasodjo.
Sudewo menyebut pada Kamis, 30 Januari 2025, PLN langsung melakukan survei ke lokasi. Kemudian, pada Sabtu, 22 Februari 2025, PLN melakukan pemasangan PAL listrik.
“Senin saya kumpul dengan kepala desa dan kelompok tani ikan nila salin, menggelar tikar lesehan saja, tidak perlu tenda. Dengan kelompok tani hanya dengan beberapa puluh orang mendengarkan keluhan mereka untuk ikan nila salin,” ungkapnya di Pati pada Jumat, 7 Maret 2025.
Menurutnya, Kabupaten Pati pada dasarnya memiliki potensi besar di bidang perikanan khususnya ikan nila salin. Hanya saja, potensi tersebut tidak bisa berkembang lantaran minimnya uluran tangan dari pemerintah.
“Kita punya potensi besar tapi belum tertangani secara baik karena belum ada kehadiran pemerintah bagi mereka,” jelasnya.
Kini, operasional kincir air dan sumur air tawar dapat berjalan lebih optimal usai terpasangnya aliran listrik di area tambak. Sehingga, kebutuhan oksigen dan air tercukupi serta produksi ikan nila salin diproyeksikan meningkat secara signifikan.
Sudewo menyebut, saat ini masih ada beberapa permasalahan lain yang dialami kelompok tani ikan nila salin dan belum tertangani. Dengan dukungan berbagai pihak, diharapkan kesejahteraan para pembudidaya ikan nila salin di Pati semakin meningkat.
“Saya dengarkan, ada kesulitan listrik, ada kesulitan infrastruktur, kesulitan bibit, kesulitan pakan, kesulitan pemasaran,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)