SEMARANG, Lingkarjateng.id – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengikuti arahan pemerintah pusat terkait penundaan pengangkatan CPNS dan PPPK.
“Itu kan kebijakan pusat, Jateng pasti harus melakukan itu, ada pertimbangan tertentu pusat melakukan kebijakan itu,” ujar Kepala BKD Jateng, Rahmah Nur Hayati, saat dihubungi via WhatsApp pada Kamis, 13 Maret 2025.
Menurutnya, salah satu alasan pemerintah pusat menunda pengangkatan CPNS dan PPPK, lantaran kesiapan masing-masing daerah yang berbeda-beda.
“Artinya pemerintah itu ingin pelaksanaannya serentak, supaya semua sama, jangan sampai Jateng misalnya bulan Mei, nanti yang daerah lain April,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menambahkan bahwa kemungkinan pengunduran ini merupakan dampak adanya efisiensi anggaran di berbagai daerah.
“Mungkin juga (karena efisiensi anggaran), di masing-masing daerah ya, jadi ini masih kemungkinan lho ya, bisa saja daerah mana itu siapnya bulan Oktober, atau bulan yang lain, jadi menyiapkan itu semua untuk semua daerah,” katanya.
Lebih lanjut, Pemerintah Jawa Tengah sendiri menurut Rahmah sudah siap untuk melakukan pengangkatan CPNS dan PPPK.
“Kita sudah melakukan penghitungan, dan sebenarnya sudah berproses, tapi karena ditunda ya ditunda semuanya, tapi insyaallah kita sudah siap,” tukasnya.
Di sisi lain, salah seorang warga Jawa Tengah yang lolos menjadi ASN, Mujib, mengeluh lantaran di masa sulit ini pengangkatan pegawai malah ditunda.
“Setelah dengar pengangkatan ASN serentak di Oktober tentunya ya marah, kecewa. Bisa-bisanya udah dalam tahap akhir pengusulan NIP kok ditunda. Udah ada feeling ditunda, tapi ya gak nyangka ditundanya sampe 7 bulan. Mau gimana lagi, nunggu kabar baik aja, ini revisi kebijakan lagi walaupun kayaknya agak sulit,” jelasnya.
Kemudian untuk menanti masa pengangkatan ASN pada bulan Oktober mendatang, ia tengah memutar otak agar bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari.
“Kemungkinan akan cari loker mas. Kalau perusahaan mau nerima CASN, soalnya ya perusahaan ga mau jadi batu loncatan CASN juga ya. Kalau enggak ya mau menanam cabai atau apa mas, kebutuhan banyak nggak ada pemasukan pusing juga mas, cuma ngandelin tabungan ini,” tandasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Lingkarjateng.id)