Awal Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok di Kota Pekalongan Berfluktuasi

20250301 172100 0000

ILUSTRASI: Komoditas telur. (Fahri Alakbar/Lingkarjateng.id)

PEKALONGAN, Lingkarjateng.id– Harga kebutuhan pokok di Kota Pekalongan terpantau mengalami fluktuasi pada awal Ramadan 1446 Hijriah/2025 Masehi.

Berdasarkan pemantauan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop UKM) Kota Pekalongan, sebagian komoditas mengalami kenaikan, sementara yang lain justru turun harga.

Kepala Bidang Perdagangan Dindagkop UKM, Fitria Yuliani Kartika, menyampaikan bahwa harga beras relatif stabil. Beras medium masih di angka Rp13.500 per kilogram, beras premium Rp16.000 per kilogram, dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Rp12.500 per kilogram.

Namun, harga cabai mengalami fluktuasi. Cabai rawit merah naik menjadi Rp75.000 per kilogram, meskipun sebelumnya sempat menyentuh Rp90.000 per kilogram. Sementara itu, cabai merah keriting turun menjadi Rp50.000 per kilogram, cabai merah besar Rp47.000 per kilogram, dan cabai rawit hijau Rp30.000 per kilogram.

Untuk komoditas lainnya, harga gula pasir stabil di Rp17.500 per kilogram. Sementara itu, telur ayam ras naik menjadi Rp30.000 per kilogram, dan bawang putih meningkat menjadi Rp47.000 per kilogram.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, kenaikan harga ini wajar terjadi di bulan Ramadan dan Idul Fitri akibat meningkatnya permintaan. Namun, pasokan masih aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujar Fitria, Sabtu, 1 Maret 2025.

Fitria menambahkan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan berupaya menjaga stabilitas harga melalui kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat. 

“Saat ini, operasi pasar tengah berlangsung di Kantor Pos Kota Pekalongan, menyediakan beras SPHP, minyak goreng, telur, daging kerbau beku, bawang putih, dan kebutuhan pokok lainnya,” jelasnya

Selain itu, dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan menggelar operasi pasar sembako murah yang menjual beras premium, minyak goreng premium, dan gula pasir dengan harga terjangkau. 

“Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan program ini agar tetap menjaga daya beli dan ketersediaan bahan pokok,” pungkasnya. (Lingkar Network | Fahri Alakbar – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version