KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 334 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir di Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, Kecamatan Jati, menerima bantuan sosial dari Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah.
Bantuan berupa beras 10 kilogram per KK ini disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus sebagai upaya meringankan beban warga.
Kepala BPBD Kudus, Mundir, menjelaskan bahwa penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari program distribusi bantuan untuk wilayah terdampak banjir di Kabupaten Kudus.
Sebelumnya, bantuan telah diberikan kepada warga di Sentrokalangan dan Kedungdowo.
“Kegiatan ini adalah penyerahan bantuan sosial untuk masyarakat, dalam hal ini warga Dukuh Goleng, Desa Pasuruhan Lor, yang terdampak banjir di awal 2025. Ada 334 KK yang menerima bantuan beras 10 kilogram per KK,” kata Mundir, Kamis, 27 Maret 2025.
Ia berharap bantuan ini dapat membantu warga yang terdampak bencana, terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri.
“Mudah-mudahan ini bisa bermanfaat, terutama dalam memenuhi kebutuhan mereka di bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Tinggal di Gulang sedikit lagi yang belum tersalurkan,” tambahnya.
Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, turut hadir dalam penyerahan bantuan tersebut. Ia menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan distribusi bantuan dan menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya hadir untuk masyarakat terdampak.
“Pemerintah hadir, mohon maaf bantuan agak telat sedikit. Walaupun berasnya hanya 10 kilogram per KK, mudah-mudahan bisa bermanfaat untuk keluarga. Terima kasih kepada BPBD dan camat yang sudah membantu menjembatani penyaluran bantuan ini. Ini sebagai bentuk perhatian kita semua,” ujar Sam’ani.
Salah satu warga Dukuh Goleng, Surijan mengungkapkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan.
Ia menyatakan bahwa banjir merupakan bencana tahunan di wilayahnya, sehingga bantuan seperti ini sangat membantu mereka.
“Syukur Alhamdulillah, terima kasih kepada pemerintah. Ini sangat bermanfaat untuk kebutuhan sehari-hari. Per KK dapat 10 kilogram, bisa cukup untuk sekitar delapan hari,” kata Surijan.
Menurutnya, hampir setiap tahun Dukuh Goleng mengalami banjir, sehingga harapan warga adalah agar bantuan seperti ini dapat terus berlanjut.
“Goleng memang tempatnya musibah banjir, meskipun sebenarnya tidak ada yang ingin terkena musibah,” ujarnya.(Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Lingkarjateng.id)