KAB. SEMARANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mampu menyabet penghargaan sebagai juara pertama dalam kategori investment challenge di ajang Central Java Investment Business Forum (CJIBF) yang diadakan di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) pada Selasa, 29 Oktober 2024.
CJIBF sendiri merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah dalam mendorong transformasi ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan demi menggaet pertumbuhan investasi di daerah-daerah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Semarang, Dwi Syaiful Noor Hidayat, mengatakan bahwa penghargaan tersebut diterima Pemkab Semarang atas pembangunan rumah sakit berbasis green hospital.
“Penghargaan ini khususnya untuk rumah sakit milik Pemkab Semarang di Tengaran yang pembangunannya akan dilakukan mulai tahun 2025 nanti,” katanya.
Syaiful menjelaskan bahwa rumah sakit yang ada di Kecamatan Tengaran memiliki konsep green hospital kelas C. Rumah sakit tersebut akan di bangun di lahan milik Pemkab Semarang di Bumi Perkemahan Kebun Mulyorejo, Duren Barukan, Kecamatan Tengaran.
“RS Tengaran ini dibangun di lahan seluas 16,9 hektare (ha), yang juga akan dilengkapi dengan pusat pelayanan terpadu yang ada di Kabupaten Semarang. Sedangkan untuk rumah sakitnya sendiri, ini dibangun di lahan seluas 3,5 hektare,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pembangunan rumah sakit berkonsep green hospital di Tengaran tersebut menjadi salah satu peluang investasi energi hijau.
“Karena semuanya ramah lingkungan, termasuk dalam pengelolaan limbahnya,” terangnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj.) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menegaskan bahwa CJIBF adalah ajang untuk mendorong perekonomian daerah.
“Dengan tema Enhancing Sustainable Growth and Green Circular Economies, kita terus mendorong transformasi ekonomi berkelanjutan dan ramah lingkungan. Karena penanaman modal di Jateng sendiri sangat terbuka luas,” terangnya.
Ia menyebut, total ada 17 peluang investasi yang ditawarkan melalui CJIBF. Di antaranya adalah peluang investasi energi hijau pada rumah sakit berbasis green hospital di Kabupaten Semarang, pengolahan sampah menjadi refuse derived fuel di Kabupaten Grobogan, dan pengembangan kawasan pengolahan ikan di Kabupaten Cilacap.
“Tercatat, realisasi investasi di Jateng hingga triwulan ketiga 2024 mencapai Rp 65,89 triliun. Angka itu dari target investasi 2024 sebesar Rp 80,10 triliun. Artinya capaian tersebut sudah menyentuh 82,26 persen. Dan kondisi itu, mempengaruhi jumlah penambahan proyek sebesar 48.810 unit dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 318.195 orang,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hesty Imaniar – Lingkarjateng.id)