GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Setelah bertambahnya Pasar Glendoh Baru, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Grobogan berencana menjadikan Pasar Agro yang berada di Jalan Gajah Mada, Purwodadi, sebagai pusat perdagangan di kabupaten setempat. Untuk itu, pihaknya berencana membuka kawasan Pasar Agro selama 24 jam penuh.
Kepala Disperindag Grobogan, Pradana Setyawan, mengungkapkan bahwa kawasan Pasar Agro saat ini memiliki tiga pasar berbeda yang meliputi Pasar Agro sendiri, Pasar Pagi, dan Pasar Glendoh Baru.
Terkait rencana membuka kawasan Pasar Agro selama 24 jam, ia berharap agar para pedagang sepakat untuk membagi waktu penggunaan pusat perdagangan tersebut.
“Pasar Agro buka mulai pukul 13.00-23.00, Pasar Pagi buka pukul 23.00-06.00. Kemudian pedagang Pasar Glendoh buka pukul 06.00-13.00,” ungkap pria yang akrab disapa Danis pada Minggu, 13 Oktober 2024.
Oleh karena itu, pihaknya berharap warga setempat tidak terganggu dengan jam operasi kawasan pasar tersebut saat dibuka selama 24 jam penuh.
Kendati demikian, Danis mengaku masih menghadapi beberapa kendala operasional di kawasan Pasar Agro, terutama soal jumlah kantong parkir yang masih terbatas.
Selain itu, kawasan tersebut saat ini hanya memiliki satu akses pintu masuk-keluar. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan menyebabkan masalah serius saat pembeli maupun barang dagangan keluar-masuk kawasan Pasar Agro.
“Saya minta halaman masing-masing pasar dipinjam (bergantian) untuk menampung kendaraan yang akan parkir,” harapnya.
Lebih lanjut, Danis mengungkapkan bahwa pihaknya berencana menambah kantong parkir dengan memanfaatkan lahan kosong yang cukup luas milik Disperindag Grobogan yang terletak di sebelah utara kawasan Pasar Agro.
“Dari selatan ke utara panjangnya sama dengan Pasar Agro. Dari barat ke timur lebarnya mulai dari Pasar Agro ke rumah penduduk,” katanya.
Namun, Danis mengaku wacana perubahan jam operasional kawasan Pasar Agro akan memberikan dampak positif dan negatif.
Dampak positifnya, ungkap Danis, pasar akan semakin ramai. Namun, dampak negatifnya pendapatan pengelolaan parkir akan berkurang karena harus menambah jumlah personel.
“Apalagi tukang parkir Pasar Glendoh lama tentu juga ingin masuk ke situ juga. Soal tukang parkir kami belum membicarakannya secara khusus,” pungkasnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)