JEPARA, Lingkarjateng.id – Sebanyak 2000 ekor sapi dari peternakan modern asal Australia akan didatangkan ke Kabupaten Jepara sebagai percobaan. Hal tersebut lantaran adanya kerja sama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha Kabupaten Jepara dengan PT. Peternakan Polkinghornes Indonesia (PPI).
Sebagai informasi, PPI merupakan perusahaan peternakan sapi modern yang didirikan oleh Rod Polkinghorne yang berdomisili di Hawthorn Victoria, Australia.
Direktur Utama Perumda Aneka Usaha Jepara, Nur Cholis, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih mengurus sejumlah perizinan untuk membangun area peternakan di wilayah Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara.
“Area peternakan akan dibangun pada semester kedua 2024 ini supaya bangunan segera selesai, dan awal tahun 2025 nanti sudah mulai bisa dikomersialkan. Rencananya pihak investor akan ke sini lagi awal bulan depan,” kata Cholis saat ditemui tim Lingkar Jateng di kantornya.
Ia menambahkan bahwa untuk tahap percobaan ini sebanyak 2000 ekor sapi yang terdiri dari 1000 ekor sebagai indukan dan sisanya untuk penggemukan. Di mana 1000 ekor sapi ini nantinya di akan dikomersialkan demi memenuhi target cash flow 2024.
“Dengan perkiraan harga jual sapi siap potong senilai Rp 25 juta per ekornya, jika 1000 ekor maka akan memperoleh Rp 25 miliar,” tambahnya.
Pada tahap percobaan ini, luas area yang akan digunakan untuk efektifitas bisnis seluas 20 hektare. Adapun rinciannya dengan 15 hektare sebagai area bisnis dan 5 hektare lainnya sebagai area fasilitas penunjang bisnis.
“Total keseluruhan lahan yang akan dimanfaatkan nantinya sekitar 50 hektare, dengan targetnya 20.000 ekor sapi,” ungkapnya.
Ia merincikan untuk pembagian keuntungan dari kerja sama ini nantinya yaitu 30 persen untuk Perumda dan 70 persen untuk pihak Polkinghornes.
“Perumda hanya bertanggung jawab menyediakan lahan dan membantu proses perizinan. Sementara untuk biaya seperti teknologi dan pembangunan area peternakan, termasuk sarana prasarana dari pihak Polkinghornes. Meski pada hakikatnya masing-masing pihak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Terakhir, Cholis menegaskan bahwa kerja sama ini sangat potensial, sebab kebutuhan daging sapi dalam negeri mencapai 720.000 ton. Sedangkan, produksi daging sapi dalam negeri hanya sekitar 422.649 ton. Rencananya, impor daging sapi tahun 2024 sebanyak 145.251 ton.
“Semoga jadi dan bisa berkembang sehingga dapat mengangkat potensi lokal dan daerah. Nantinya, Jepara akan menjadi yang pertama punya peternakan sapi asal Australia. Kami juga akan bermitra dengan masyarakat sekitar peternakan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak nantinya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)