KOTA PEKALONGAN, Lingkarjateng.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meluncurkan proyek pembangunan Kampung Nelayan Modern (Kalamo) di Kota Pekalongan.
Adapun anggaran untuk membangun proyek tersebut sebesar Rp 21,8 miliar. Proyek ini bertujuan untuk mengubah wajah kampung nelayan tradisional menjadi pusat perikanan modern yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Pembangunan Kalamo ini terletak di Kawasan Exit Tol Setono, Kecamatan Pekalongan Timur.
Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, bersama dengan Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, dan beberapa pejabat lainnya meninjau lokasi pembangunan Kalamo, Sabtu (25/5).
Proyek ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah untuk meningkatkan produktivitas nelayan, kompetensi masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Kalamo Setono akan menjadi sentra kuliner hasil olahan laut dari 140 nelayan kecil binaan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Pekalongan yang tersebar di tiga kelurahan: Panjang Wetan, Panjang Baru, dan Krapyak.
“Kalamo ini dirancang tematik untuk culinary, sehingga hasil tangkapan laut nelayan lokal bisa dipamerkan dan dijual di sini,” ujar Menteri Sakti.
Selain sentra kuliner, Kalamo Setono juga akan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti cold storage, ruang VVIP/working space, Balai Santripreneur, ATM Centre, mushola, area outdoor, dan booth container.
Pembangunan ini diharapkan selesai dalam waktu empat bulan, dan pengelolaannya akan diserahkan kepada koperasi nelayan setempat.
Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, mengapresiasi langkah KKP dalam pembangunan Kalamo.
“Lokasi ini sangat strategis dekat Exit Tol Setono, memudahkan akses bagi pengunjung, baik lokal maupun luar kota,” katanya.
Sekda juga menambahkan bahwa Kalamo merupakan bagian dari pengembangan kawasan wisata Pekalongan.
Pembangunan ini mencakup berbagai destinasi seperti Grosir Batik Setono, Makam Sapuro, Kanzus Sholawat, dan Taman Wisata Laut Pantai Pasir Kencana.
KKP menargetkan pembangunan Kalamo rampung pada September 2024, dengan kontrak kerjasama diharapkan dimulai pada awal Juli. Pemkot Pekalongan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 1,6 miliar untuk fasilitas pendukung lainnya.
“Kami berharap Kalamo bisa mengembalikan kejayaan sektor perikanan di Kota Pekalongan,” tutup Nur Priyantomo. (Lingkar Network | Fahri Akbar – Lingkarjateng.id)