Jangan Asal Dijemur! Ini 4 Tips Merawat Kain Tradisional Agar Awet

ILUSTRASI: Tumpukan kain tenun. (Freepik @freestockcenter/Lingkarjateng.id)

ILUSTRASI: Tumpukan kain tenun. (Freepik @freestockcenter/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan budayanya, sehingga tak heran produk budaya yang dihasilkan banyak memanfaatkan alam di sekitar. Salah satunya kain tenun yang diwarnai menggunakan pewarna alam

Seperti halnya masyarakat suku Batak yang memiliki kebiasaan menurunkan kain-kain tradisional ke setiap generasinya untuk digunakan dalam berbagai acara adat. Orang-orang suku Batak biasanya memiliki satu lemari penuh berisi kain-kain tradisional yang usianya sudah berpuluh-puluh tahun.

Lalu bagaimana menjaga dan merawat kain tradisional itu agar tahan lama dan warna tetap awet terlebih jika kain tersebut menggunakan bahan alam.

1. Teknik Mencuci

Teknik mencuci akan mempengaruhi kondisi kain, cara mencuci yang salah akan membuat kain tenun cepat rusak dan warna pudar. Merawat kain tradisional seperti kain tenun dan batik sebaiknya tidak dicuci menggunakan mesin cuci dan tidak boleh dikucek hingga dipelintir secara berlebihan. Gunakan air dingin dan deterjen cair yang mengandung formula rendah bahan kimia atau berbahan organik.

2. Teknik Menjemur

Setelah mencuci, perhatikan juga teknik menjemur kain tenun agar warna dan kualitasnya tahan lama. Mengeringkan kain tenun yang memakai pewarnaan alam, sebaiknya tidak langsung terkena sinar matahari karena bisa memudarkan warna aslinya. Menjemur kain tenun dan batik akan lebih baik untuk diangin-anginkan saja karena paparan sinar matahari secara langsung bisa membuat warna cepat pudar.

3. Teknik Menyeterika

Menyetrika bertujuan untuk menjadikan kain atau pakain terlihat lebih rapi. Jika ingin menyetrika kain tenun atau batik, gunakan suhu yang sedang atau jangan terlalu panas. Jika perlu gunakan lapisan di atas kain atau pakaian yang akan diperiksa. Tujuannya, agar plat panas dari seterika tidak bersentuhan secara langsung dengan kain sehingga warna kain tetap awet.

4. Teknik Menyimpan

Merawat kain tenun dan batik memang cukup tricky karena warna dan serat kain bisa cepat rusak jika dilakukan dengan teknik yang salah, termasuk cara penyimpanannya. Menyimpan kain tenun agar tahan lama disarankan diletakkan di tempat kering dan tidak lembab karena kain dengan pewarna alam cenderung menimbulkan bau dan mengundang serangga datang.

Meskipun perawatan kain tradisional cukup susah, namun belakangan ini peminat kain batik, kain ikat Sumba, dan kain tenun kian digemari masyarakat. Nah, keempat tips di atas bisa jadi referensi agar kain tradisional bisa awet digunakan turun-temurun. Selamat mencoba. (Lingkar Network | Anta – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version