Bupati Hartopo Minta Dinas Kawal Perbaikan Pasar Tradisional Kudus

Bupati Hartopo Minta Dinas Kawal Perbaikan Pasar Tradisional Kudus

RAMAH: Bupati Kudus HM Hartopo saat berdialog dengan salah satu pedagang di Pasar Kliwon belum lama ini. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Bupati Kudus HM Hartopo meminta dinas terkait untuk terus mengawal jalannya perbaikan pasar tradisional. Diketahui, untuk program perbaikan pasar tradisional ini sendiri ditangani oleh Dinas Perdagangan.

“Dinas Perdagangan sudah kami minta menganggarkan untuk perbaikan pasar tradisional, ini akan kita kawal,” ujarnya.

Bupati Hartopo menjelaskan, perbaikan pasar tradisional itu harus terus dikawal supaya bisa dilakukan secara optimal. Sehingga, kerusakan di pasar tidak mudah kembali terjadi.

“Perbaikan pasar tradisional harus dilakukan supaya mampu bersaing dengan pasar modern,” paparnya.

Soal Renovasi Pasar, DPRD Kudus Anis Hidayat Minta Pemkab Prioritaskan Hal Mendesak

Ia mengatakan, kondisi pasar tradisional perlu terus ditata agar mampu bersaing dengan pasar modern. Mengingat, kondisi pasar yang nyaman dan sehat juga mampu mendongrak kegiatan ekonomi masyarakat.

“Kalau kondisi pasar tradisional nyaman, masyarakat akan senang untuk datang sehingga bisa mendongkrak penjualan di pasar tradisional,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan Kabupaten Kudus, Albertus Harys Yunanto menjelaskan bahwa pihaknya telah menganggarkan perbaikan untuk delapan pasar tradisional. Perbaikan pasar ini pun akan terus dilakukan pengawalan sesuai dengan yang telah direncakan.

Ia mengatakan, perbaikan delapan pasar tradisional di Kabupaten Kudus ditargetkan akan selesai pada pertengahan Desember mendatang. Pihaknya optimis program perbaikan pasar ini bisa selesai sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan.

“Targetnya nanti bisa selesai sekitar pertengahan bulan Desember,” ujarnya.

Ia menyebutkan, delapan pasar tradisional yang dilakukan perbaikan pada tahun 2022 yaitu Pasar Kliwon, Pasar Baru, Pasar Wates, dan Pasar Jekulo. Kemudian, perbaikan juga dilakukan di Pasar Mijen, Pasar Piji, Pasar Undaan Kidul, dan Pasar Brayung.

“Setiap pasar itu renovasinya membutuhkan anggaran yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan masing-masing,” sebutnya.

Dirinya mengatakan, renovasi pasar ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung yang ada di pasar tradisional. Hal ini agar aktivitas jual beli di pasar tradisional bisa semakin meningkat dan tidak kalah dengan yang ada di pasar modern.

“Renovasi di masing-masing pasar tradisional itu berbeda-beda. Ada yang hanya memperbaiki akses jalan, atap, kios, bangunan pasarnya, dan ada yang hanya penambahan saluran air,” katanya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)

Exit mobile version