Mengenal Salma Ramadhani Putri, Jadi Suporter Sepak Bola karena Sang Ayah

Salma Ramadhani Putri (Dok. Pribadi Salma Ramadhani Putri/Lingkarjateng.id)

Salma Ramadhani Putri (Dok. Pribadi Salma Ramadhani Putri/Lingkarjateng.id)

Lingkarjateng.id – Kecintaan Salma Ramadhani Putri pada sepak bola tak lepas dari peran sang ayah. Seringnya menonton pertandingan sepak bola bersama sang ayah sejak 2007 silam kian menumbuhkan benih-benih cinta dengan olahraga yang identik dengan kaum adam tersebut.

Kenangan masa kecil pulalah yang membuat Salma menjadi suporter setia tim kesebelasan asal kota Bumi Mina Tani. Ia bersama rekan-rekan wanitanya terus memberikan semangat di tribun untuk menyemangati tim yang berjuluk “Laskar Saridin” tersebut. Ia bersama rekan suporter wanita lainnya menyebut dirinya “Patiladiesta”.

Dara kelahiran tahun 2000 silam itu mengaku, menemukan para pendukung Persipa melalui jejaring media sosial. Pencariannya melalui Facebook membuatnya kepincut dan bergabung bersama barisan suporter bernama “Patifosi” tersebut.

“Setelah tahu dari bapak, akhirnya tiap ada pertandingan bola lokal di TV saya selalu nonton sama bapak. Nah tahunya Persipa itu waktu kelas 3 SD. Aku kepo kan, di Facebook akhirnya aku search sepakbola Pati, akhirnya ketemu,” jelasnya.

Mengenal Diana Dewi, Pelopor Women’s Cycling Community Kudus

Baginya, menjadi suporter sangatlah menyenangkan. Meski tim yang Salma dukung memang tak terlalu bersinar, baginya berteriak dan bernyanyi untuk tim kebanggaannya memiliki kenikmatan tersendiri baginya.

“Kita suporter tidak pernah putus asa, kecewa jelas iya kecewa. Tapi kita tidak pernah merasakan putus asa buat mendukung. Susah buat engga cari kabar Persipa bagaimana, susah buat menjauh,” akunya.

Apalagi, saat ini Persipa Pati menunjukkan hasil gemilang pada helatan liga 3 kemarin. Yang akhirnya mendongkrak tim tersebut ke kasta lebih tinggi, yakni liga 2.

Bagi Salma, prestasi tersebut menjadi kado manis dirinya dan para suporter yang ada. Mengingat, baru tahun ini dari 71 tahun sudah Persipa baru beranjak dari liga 3 tersebut.

Mengenal Lisa Kenida, Lanjutkan Bisnis Tanaman Orang Tua

Saat disinggung terkait suka duka menjadi suporter wanita, ia mengatakan, memang ada suka dukanya. Terlebih, di budaya lingkungan wanita selalu mempunyai batasan waktu.

Namun, hal itu tak mengurungkan niatnya untuk mendukung tim kebesaran Pati. Apalagi, baginya suporter Persipa memiliki rasa solidaritas dan rasa kekeluargaan yang tinggi .

“Jadi suporter perempuan gampang-gampang susah. Kita itu harus membuktikan kalo gak cuman cowok doang yang bisa menjadi suporter. Meskipun kita terbatas oleh waktu, kita harus buktikan kalo kita juga tetep loyal dukung tim kebanggan, ” tutupnya. (Lingkar Network | Aziz Afifi – Koran Lingkar)

Exit mobile version