Dinkes Blora Harapkan Pers Berperan Aktif Sebarkan Informasi Kesehatan

MENYAMPAIKAN: Kepala Dinkes Blora, Edi Widayat memberikan keterangan usai mengikuti ngopi bareng bersama pers. (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

MENYAMPAIKAN: Kepala Dinkes Blora, Edi Widayat memberikan keterangan usai mengikuti ngopi bareng bersama pers. (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, Edi Widayat mengakui peran strategis media pers sangat penting dalam menyebarkan informasi yang benar terkait kesehatan di kalangan masyarakat luas.

“Di tengah banyaknya arus informasi yang tidak benar di kalangan masyarakat akibat penyebaran hoaks, pers di Blora bisa membantu untuk meluruskan berita yang tidak benar tersebut. Di sini peran teman-teman media sangat strategis untuk membantu kami, utamanya dalam melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat,” ucapnya pada Selasa (8/3).

Pihaknya pun berharap, media selalu mensosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Menurutnya, media pers juga sangat turut aktif dalam penanganan Covid-19 varian baru, yaitu Omicron.

Dinkes Blora Minta Warga Waspada Penyakit Menular

“Kemudian dalam percepatan vaksinasi dan pelaksanaan disiplin protokol, pers juga sangat-sangat membantu dalam menyampaikan pencegahannya,” lanjutnya.

Edy Widayat juga menyampaikan, saat ini untuk pencegahan Covid varian Omicron adalah dengan dua hal. Diantaranya, dengan percepatan vaksinasi secara komplit, maksimal dua dosis hingga ketiga atau booster, kemudian tetap melaksanakan protokol kesehatan sebagai tata cara hidup baru kita, yaitu memakai masker, rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan.

Disisi lain, saat ini, katanya, persebaran Covid-19 varian Omicron terus melandai. Data sementara, sebanyak 300 orang yang terpapar Omicron menjalani isolasi mandiri, sementara yang harus dirawat di rumah sakit sebanyak 30 orang, dengan tingkat kesembuhan tinggi.

Dinkes Blora Targetkan Zero New Stunting di Tahun 2024

“Untuk kasus Omicron, kita tidak melihat, berat atau ringannya. Semua harus diwaspadai bersama. Penanganan yang tepat dan cepat adalah kuncinya, karena banyak terpapar ini adalah orang tanpa gejala atau OTG. Jadi sekali lagi kita harus tetap waspada, dan kuncinya adalah percepatan vaksinasi dan masyarakat harus disiplin laksanakan prokes,” jelasnya. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)

Exit mobile version