Hadiri Haul Bupati Juwana, DPRD Pati Suriyanto Berpesan agar Budaya Leluhur Dilestarikan

Hadiri Haul Bupati Juwana, DPRD Pati Suriyanto Berpesan agar Budaya Leluhur Dilestarikan

URI-URI BUDAYA: Anggota DPRD Pati, Suriyanto foto bersama saat menghadiri Haul Bupati Juwana, Kamis (17/3). (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Jadi Ketua Acara Haul Bupati Juwana, Suriyanto yang juga anggota DPRD Pati berpesan agar budaya leluhur dilestarikan oleh generasi muda. Haul Bupati Juwana merupakan salah satu ragam budaya dari Bumi Mina Tani, yang mengandung nilai-nilai historis.

Sebagai anggota DPRD Pati, Suriyanto berharap generasi muda tak lengah dengan gempuran budaya luar, hingga lalai pada budaya daerah.

“Ini adalah salah satu ragam kebudayaan yang hampir punah. Jadi saya berharap acara Haul Bupati Juwana ini tidak punah dan dapat diteruskan oleh generasi muda. Jangan sampai budaya leluhur ini hilang akibat perkembangan zaman,” pesannya saat acara Haul Bupati Juwana, Kamis (17/3).

Haul Bupati Juwana diselenggarakan mulai 6-19 Maret 2022. Rangkaian kegiatan akan digelar di lima tempat yaitu: Astana Jatisari, Sentono Pakuwon, Condronegaran Pati, Citrosoman Jepara, dan Astana Kanjengan Kajen Margoyoso.

DPRD Pati Soroti Tingginya Harga Minyak Goreng

Pada kesempatan itu, Suriyanto menghadiri prosesi Jamasan yang dilakukan di Makam Suro Wikromo Nom (Bupati Juwana) di Sentono Pakuwono Desa Pekuwon, Juwana. Ia mengungkapkan harapannya, agar acara yang diadakan tiap tahun tersebut dapat terus dilaksanakan dan dilestarikan oleh anak-anak muda.

Anggota Komisi D dari Fraksi Demokrat ini juga berharap adanya dukungan dari berbagai pihak supaya kebudayaan ini tidak dicuri oleh pihak luar.

“Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan melestarikannya. Jangan sampai ada pengakuan dari luar terhadap budaya ini. Terlebih di era globalisasi seperti sekarang ini yang bisa berdampak buruk bagi keberadaan budaya daerah, seperti Haul Bupati Juwana ini,” imbuhnya.

Meski masih dalam kondisi pandemi, acara tetap digelar dengan protokol kesehatan. Acara pun berjalan lancar dari awal hingga akhir. “Semoga kebudayaan ini dapat terus lestari hingga anak cucu nanti,” harapnya. (Lingkar Network | Arif – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version