SALATIGA, Lingkarjateng.id – Sejumlah warga dan pengguna jalan mengeluhkan keberadaan terminal bayangan atau tempat ngetem (mencari penumpang) angkutan umum di Jalan Patimura dan Bundaran Tamansari, Kota Salatiga. Mereka menilai angkutan umum yang ngetem tersebut telah mengganggu arus lalu lintas dan kenyamanan para pengguna jalan.
Bramoro (41), warga Kemiri, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, menuturkan bahwa setiap hari mulai pagi hingga sore setidaknya ada sepuluhan angkutan kota (angkot) yang ngetem di Bundaran Tamansari dan angkutan pedesaan (angkudes) jurusan Salatiga-Bringin yang ngetem di Jalan Patimura.
Bahkan, angkutan umum tersebut terkadang parkir di dua sisi Jalan Patimura. Akibatnya, jalur menjadi menyempit sehingga arus lalu lintas tersendat.
“Banyaknya angkutan umum yang ngetem untuk mencari penumpang di Jalan Patimura membuat arus lalu lintas menjadi semrawut. Kondisi ini sangat dikeluhkan pengguna jalan termasuk saya,” ujarnya di Salatiga pada Jumat, 3 Januari 2025.
Dia berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga segera menertibkan angkutan umum yang ngetem di Jalan Patimura. Pasalnya, keberadaan terminal bayangan tersebut dinilai sudah mengganggu arus lalu lintas dan merusak estetika lingkungan.
“Keberadaan terminal bayangan sudah lama, tapi hingga saat ini belum ada langkah tegas dari pemerintah. Kami minta pemerintah bisa tegas,” ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Jumiarto (58), warga Sumopuro, Kelurahan Salatiga, Kecamatan Sidorejo. Dia berharap instansi terkait segera menertibkan angkudes yang ngetem di Jalan Patimura agar arus lalu lintas di jalan tersebut bisa lancar.
“Semestinya angkutan umum ngetemnya di terminal, bukan di pinggir jalan. Saya minta instansi terkait bisa menertibkannya. Karena aturannya angkutan umum jurusan Salatiga-Bringin harus masuk ke Terminal Tingkir,” tukasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)