SALATIGA, Lingkarjateng.id – Volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Ngronggo, Kelurahan Kumpulrejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga mencapai puluhan ton per hari. Hal itu mengakibatkan daya tampung TPA kian menipis. TPA Ngronggo diprediksi hanya mampu menampung sampah selama tiga tahun ke depan.
Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan kondisi tersebut harus mendapat perhatian secara serius. Jika tidak, maka akan menimbulkan masalah.
“Penanganan sampah harus dimulai dari hulu. Yaitu sumber-sumber sampah baik di rumah tangga, pasar dan sebagainya. Dari hulu, sampah harus dikelola dengan baik,” katanya, Senin, 29 Juli 2024.
Menurutnya pengelolaan sampah dari hulu diharapkan bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA Ngronggo antara 10 ton sampai 15 ton per hari. Itu akan memperpanjang masa daya tampung TPA Ngronggo.
Dance menjelaskan selama ini memang sudah ada pengolahan sampah seperti dumping dan sebagainya di TPA Ngronggo, Salatiga. Tapi pengelolaan yang dilakukan tidak mampu mengurangi penumpukan sampah dalam jumlah yang banyak.
“Untuk itu pentingnya ada Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) Terpadu. Sekarang sudah ada 3, diharapkan antara 30 sampai 40 ton bisa dikelola. Belum lagi ada bank sampah, namun itu hanya memperpanjang usia saja, dari tiga tahun menjadi enam tahun,” imbuhnya.
Dance menilai penerapan teknologi pengelolaan sampah yang lebih baik harus dilakukan. Terutama yang berbasis kepada partisipasi masyarakat. Sehingga TPS3R yang sekarang ini dibuat melalui Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM).
“Saya berharap, masyarakat ikut melakukan pengelolaan sampah. Partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah sampah ini sangat diperlukan,” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)