SALATIGA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga pada tahun 2025 mendapatkan alokasi pupuk subsidi jenis urea sebanyak 277.000 kilogram (kg) dan NPK 258.000 kg. Dua jenis pupuk bersubsidi tersebut diperuntukkan bagi 1.300 orang petani yang berada di empat wilayah kecamatan yang ada di Kota Salatiga.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga, Henni Mulyani, menjelaskan bahwa pupuk bersubsidi disalurkan ke petani per Januari 2025.
Adapun alokasi pupuk urea untuk Kecamatan Sidorejo sebanyak 105.146 kg, Argomulyo 11.130 kg, Tingkir 129.706 kg, dan Sidomukti 31.018 kg. Sedangkan alokasi pupuk NPK untuk Kecamatan Argomulyo 27.290 kg, Tingkir 89.506 kg, Sidorejo 117.622 kg, dan Sidomukti 23.082 kg.
“Kami melakukan pendampingan kepada petani dalam menyusun Sistem Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk subsidi. Ini dilakukan agar penggunaan dan penyerapan pupuk bisa optimal,” katanya saat dihubungi melalui telepon pada Selasa, 14 Januari 2025.
Henni mengungkapkan terdapat sejumlah kendala dalam penyaluran pupuk bersubsidi pada 2024 lalu. Menurutnya, penyaluran sering tidak tepat waktu dengan musim tanam karena jarak waktu pemesanan petani terlambat.
“Selain itu, penyaluran terlambat karena tidak ada stok pupuk di kios pupuk lengkap (KPL). Di sisi lain, kurangnya SDM petani dalam mengadopsi digitalisasi distribusi pupuk bersubsidi. Itu kendala yang ada dalam proses penyaluran pupuk tahun lalu,” ujarnya.
Guna mengantisipasi permasalahan tersebut, kata Henni, pihaknya telah berkoordinasi dengan distributor untuk memindahkan kelompok tani yang KPL-nya tidak memiliki stok pupuk ke area penyaluran dengan KPL lain.
“Kami juga melakukan pendampingan dalam penyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi setiap petani atau kelompok tani dalam aplikasi eRDKK. Diharapkan, dengan penanganan yang dilakukan tidak ada lagi kendala dalam distribusi pupuk bersubsidi di Salatiga,” tandasnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)