Waspada Penipu Catut Pj Bupati Pati, Modus Beri Donasi Lewat WhatsApp

Kabag Humas Setda Pati, Dwi Nuryanto. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

Kabag Humas Setda Pati, Dwi Nuryanto. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.idKasus penipuan yang mencatut nama Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, kembali marak. Modus penipuan dilakukan melalui mesia sosial WhatsApp dengan narasi seolah-olah memberikan bantuan atau donasi bagi pengurus ibadah.

Kabag Humas Setda Pati, Dwi Nuryanto, mengatakan jika pesan WhatsApp yang mencatut nama Pj Bupati Pati tersebut hoaks. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Pati tidak pernah memberikan bantuan bagi pengurus rumah ibadah melalui media sosial.

Saat dikonfirmasi, Dwi menyebutkan bahwa pesan WA yang mengatasnamakan Pj Bupati Pati itu adalah ulah oknum yang tidak suka atau punya niatan buruk dengan Pj.

“Bicara masalah itu pasti permainan. Kalau Pak Pj jelas tidak mungkin. Chat seperti itu sama saja bunuh diri, karena taruhannya jabatan,” ucapnya belum lama ini.

Selain itu, Dwi juga beranggapan ulah oknum ini ada tujuan untuk mencari keuntungan yang mengatasnamakan orang nomor satu se-kabupaten Pati ini.

“Mungkin saja satu orang tidak suka, ataupun ada tendensi untuk mencari keuntungan,” sambungnya.

Padahal, menurut Dwi, Pj Bupati Pati setiap kunjungan kerja ke desa-desa selalu menyampaikan untuk tidak mempercayai apapun yang mengatasnamakan dirinya. Bahkan Pj Bupati Pati sangat terbuka untuk berkomunikasi langsung dengan masyarakat tanpa melalui pesan singkat WA.

Menyikapi hal tersebut, Dwi mengimbau kepada seluruh warga Pati untuk tidak mempercayai pesan WA yang mengatasnamakan Pj Bupati Pati. Terlebih jika minta sejumlah uang maupun iming-iming lain.

Imbauan tersebut juga sudah disampaikan melalui kanal media sosial Humas Setda Pati

“Kalau mencegah, Pak PJ setiap kali ke desa ataupun saat memberi bantuan selalu disampaikan. Kalau ada WA ataupun telepon yang mengatasnamakan dirinya jangan percaya. Klarifikasi langsung saja ke beliaunya,” jelas dia.

Karena kejahatan ini sulit untuk dideteksi, Dwi meminta kepada masyarakat agar lebih selektif lagi dalam menerima pesan singkat dari orang yang tak dikenal. Selain itu, masyarakat juga diharapkan agar tidak mudah terperdaya dengan ulah oknum yang tidak bertanggungjawab.

Dalam klarifikasi Humas Setda Pati melalui Instagram, diketahui akun WhatsApp yang digunakan oknum penipu itu memasang foto profil  Pj Bupati Pati. Obrolan dimulai dengan salam lalu mencoba mengkonfirmasikan tentang pengurus salah satu tempat ibadah di Pati.(Lingkar Network | Arif Febriyanto –  Lingkarjateng.id)

Exit mobile version