Ternak Sapi Jadi Sektor Unggulan Dukuh Kletak Desa Klecoregonang Pati

BETERNAK SAPI: Peternakan sapi milik warga Dusun Kletak, Desa Klecoregonang, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

BETERNAK SAPI: Peternakan sapi milik warga Dusun Kletak, Desa Klecoregonang, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Dukuh Kletak, Desa Klecoregonang, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati dikenal sebagai Dusun Sapi. Pasalnya, sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai peternak sapi.

Sekretaris Desa Klecoregonang, Ahmad Rukin mengatakan, hampir sebagian besar warga Dukuh Kletak Desa Klecoregonang memelihara hewan ternak sapi.

“Awal mulanya itu ‘kan memang di Dusun Kletak, Desa Klecoregonang memelihara sapi, dari kepala desanya hingga warganya sendiri. Bahkan, setiap rumah itu minimal punya satu hewan ternak. Sapi dan kambing menjadi potensi yang ada di desa kami,” ujar Rukin.

Untuk pakan sendiri, lanjut Rukin, biasanya warga setempat mencari rumput gajah di ladang. Selain itu, keberadaan pabrik pakan ternak milik kepala desa juga memudahkan peternak yang susah mencari pakan untuk ternaknya.

Di sisi lain, peran Pemerintah Desa (Pemdes) Klecoregonang dalam mengembangkan sektor peternakan di wilayahnya, dinilai Rukin sangat baik. Apalagi, keberadaan pabrik pakan ternak milik Pak Inggi, Kepala Desa Klecoregonang juga menyerap tenaga kerja di wilayahnya.

“Pak Inggi juga membuat pabrik pakan ternak sendiri, sehingga menjadi alasan lain masyarakat sini beternak sapi. Selain itu, kotoran sapinya dibuat di pabrik milik Pak Inggi untuk pupuk organik. Mulai dari pakan dimakan ternak, kotorannya diolah menjadi pupuk untuk tanaman, tanamannya dimakan sapi, jadi semua berputar di situ. Di sini juga ada petani,” tambahnya.

Disinggung terkait kepemilikan sapi, Rukin membeberkan, persentase kepemilikan sapi warga Dukuh Kletak, Desa Klecoregonang mencapai 95%. Bahkan, kepala desanya sendiri memiliki kandang sapi yang cukup besar hingga memuat ratusan ekor.

Selain itu, Rukin mengungkapkan, bahwa pihak desa bakal berencana membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk menampung sapi milik warga yang siap jual dan dikirim ke luar kota.

“Kalau dari desa ada dukungan, sudah ada wacana untuk mengelola BUMDes sebagai wadah usaha. Tapi, hingga saat ini belum direalisasikan. Jika sudah direalisasikan, ya bisa dijadikan unggulan perekonomian masyarakat, dari beternak dapat membuat masyarakat sejahtera. Sesuai dengan visi misi kepala desa, pertumbuhan ekonomi berkembang dan masyarakat sejahtera,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version