Tergiur Untung Besar, 60 Pekerja Seni di Kudus Tertipu Arisan Bodong Rp 2 M

KECEWA: Salah satu korban saat menunjukan pesan dari terduga pelaku arisan lelang bodong pada Sabtu, 1 Oktober 2022. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KECEWA: Salah satu korban saat menunjukan pesan dari terduga pelaku arisan lelang bodong pada Sabtu, 1 Oktober 2022. (Nisa Hafizhotus Syarifa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Puluhan pekerja seni diduga menjadi korban penipuan arisan lelang. Pasalnya, uang arisan lelang yang dijanjikan cair sampai saat ini belum diterima para korban.

Para korban mengaku sudah mencoba menghubungi terduga pelaku, yakni EP, namun belum menemui hasil. Bahkan kediaman EP dan keluarganya yang berada di Kecamatan Jati saat ini sudah kosong.

Salah satu korban, Depi Safira mengaku rugi hingga Rp 47 juta. Ia menyebut, sudah mengikuti arisan lelang ini sejak Senin, 5 September lalu.

“EP ini awalnya pasang status di WhatsApp mengenai arisan lelang, lalu saya tergiur karena keuntungannya menjanjikan,” ucapnya.

Ia mengatakan, saat awal ikut arisan tersebut sebelumnya, tidak ada masalah. Namun, mulai Minggu, 18 September 2022, terduga pelaku EP tidak bisa dihubungi dan dana arisan lelang yang dijanjikan cair pun tak kunjung turun.

“Tanggal 18 itu harusnya banyak korban yang dijanjikan cair uangnya, tapi malah tidak ada. Lalu kita bersama-sama datang ke rumahnya, ternyata sudah kosong,” tambahnya.

Depi menjelaskan, arisan yang diiming-imingkan terduga pelaku ini yaitu menggantikan arisan orang lain yang mandek. Korban diminta membayar sejumlah uang yang kemudian akan diganti dengan jumlah yang lebih banyak dalam jangka waktu tertentu sesuai slot yang dipilih.

Dicontohkannya, jika membayar Rp 5 juta dirinya akan mendapatkan Rp 7 juta. Kemudian jika membayar Rp 7 juta akan mendapat Rp 10 juta, lalu jika membayar Rp 15 juta akan mendapat Rp 25 juta.

“Dia tidak mengatakan itu keuntungannya dari mana, cuman karena kata teman-teman tidak ada masalah, saya coba ikut. Sebelumnya baik-baik saja, tapi kemudian dia malah menghilang,” ucapnya.

Menurutnya, ada lebih dari 60 korban yang diduga penipuan arisan lelang ini. Bahkan, pelaku diduga membawa kabur uang para pekerja seni hampir Rp 2 miliar.

“Kebanyakan korbannya itu pekerja seni, musisi, karena EP ini ‘kan juga bekerja di bidang ini, sama seperti kita. Dia sebelumnya juga dikenal baik, jadi tidak pernah menyangka akan terjadi seperti ini,” ungkapnya.

Senada, pekerja seni lain Yuni Arista juga mengaku menjadi korban lelang arisan dari terduga pelaku yang sama. Bahkan, uang senilai Rp 63 juta raib setelah membeli lima slot lelang arisan yang saat ini tidak cair.

“Saya ikut sejak bulan Juni 2022, awalnya ya bisa cair dengan jangka waktu itu bervariasi sesuai pilihannya, ada yang cair beberapa hari setelah pembelian, ada yang beberapa pekan,” katanya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)

Exit mobile version