Tahap Pertama, 43.000 KPM di Pati Terima BLT BBM

SIMBOLIS: Sejumlah warga Kecamatan Pati menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor Pos Pati pada Kamis, 8 September 2022. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

SIMBOLIS: Sejumlah warga Kecamatan Pati menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor Pos Pati pada Kamis, 8 September 2022. (Aziz Afifi/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.idPenjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro secara simbolis menyerahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada warga Pati di Kantor Pos Pati pada Kamis 8 September 2022.

Pj Bupati Henggar mengungkapkan bahwa penyerahan BLT BBM ini merupakan tahap pertama yang menyasar 800 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dengan masing-masing memperoleh Rp500.000 yang mana Rp300.000 untuk penyaluran pertama dan Rp200.000 dalam bentuk sembako.

Kabupaten Pati sendiri, lanjut Henggar, ada sebanyak 43.000 KPM yang menerima BLT BBM pada tahap 1. Sedangkan target secara total sebanyak 129.000 KPM.

“Pada tahap 1 ini nanti ada 43.000 dan pelaksanaannya digilir. Hari ini ada 800 KPM menerima BLT dan juga memang pelaksanaannya bersama dengan sembako. Sembakonya diwujudkan dalam bentuk tunai. Kalau diwujudkan sembako butuh pengadaan dan lain-lain. Bawanya juga berat,” ucap Henggar.

Jumlah daftar penerima BLT BBM, kata dia, sudah disesuaikan berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos). Namun, data tersebut akan segera diubah mengingat pada Oktober mendatang akan ada sensus ekonomi.

“Harapannya bisa memperbarui DTKS. Di DTKS yang sekarang barangkali ada yang sudah meninggal, yang dulunya miskin sekarang kaya atau sebaliknya agar disesuaikan. Di sensus ekonomi nanti, kita akan dapat data terbaru,” terangnya.

Bantuan ini, kata dia, diharapkan mampu meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok termasuk BBM. Selain BLT BBM, Lanjut Henggar, masih ada bantuan lain dari pemerintah yang diperuntukkan bagi nelayan.

Dirinya pun meminta kepada Dinas Sosial (Dinsos) untuk senantiasa melakukan pendataan terhadap penerima BLT. Jangan sampai mereka yang sudah mendapatkan BLT BBM, dapat bantuan lain.

“Harapannya untuk percepatan ke Bapak Ibu yang terdata. Kalau masih ada saudara yang belum dapat, mungkin nelayan dapat dari sektor yang lain. Kita siapkan dari pemerintah selain BLT yang saat ini dibagikan. Akan dilakukan verifikasi lagi, jadi jangan double. Tapi yang jelas yang sudah dapat sekarang tidak dapat lagi. Mudah-mudahan dari yang diterima ini dapat mengurangi beban masyarakat,” sambungnya.

Saat disinggung soal BLT BBM untuk jasa transportasi umum, pihaknya mengaku masih digodok di tingkat provinsi. Sehingga ia berharap agar tidak terjadi tumpang tindih di antara data yang ada.

“Sekarang juga masih digodok di tingkat provinsi, kompensasi BBM untuk BLT bagi kru angkutan dan ojol . Sudah kami komunikasikan juga dengan provinsi. Tapi tidak boleh ada tumpang tindih bantuan, nanti diverifikasi,” lanjutnya.

Mengenai kenaikan harga BBM, Henggar menuturkan jika langkah tersebut diambil oleh pemerintah berdasarkan pertimbangan yang matang.

“Pemerintah menaikkan harga BBM kemarin sudah ada pertimbangan dan perhitungan. Makanya begitu ada kenaikan, BLT-nya langsung dibagikan sesegera mungkin. Bahkan di beberapa tempat sudah dicicil. Makanya secara simbolis atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menyerahkan BLT, baik itu yang berwujud tunai maupun yang sembako. Mudah-mudahan yang menerima ini dapat memanfaatkannya dengan baik dan mengurangi beban,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto, Aziz Afifi – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version