Sudah Banyak Berdiri Perusahaan, Grobogan Pro Investasi

BERKUNJUNG: Kepala Disnakertrans Kabupaten Grobogan, Teguh Harjokusumo bersama Komisi D DPRD Grobogan saat melakukan kunjungan kerja perusahaan di Kabupaten Grobogan, baru-baru ini. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

BERKUNJUNG: Kepala Disnakertrans Kabupaten Grobogan, Teguh Harjokusumo bersama Komisi D DPRD Grobogan saat melakukan kunjungan kerja perusahaan di Kabupaten Grobogan, baru-baru ini. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Grobogan, Teguh Harjokusumo mengatakan, saat ini jumlah perusahan atau industri di Kabupaten Grobogan berdasarkan aplikasi Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) dari Pengawas Naker Provinsi Jawa Tengah, jumlah perusahaan besar di Kabupaten Grobogan terdapat 31.

Kemudian menengah terdapat 7 perusahaan, kecil sebanyak 28 perusahaan dan mikro sebanyak 354 perusahaan. Dengan jumlah total keseluruhan sekitar 28.000 lebih buruh atau tenaga kerja. Menurutnya, banyaknya berdirinya perusahaan di Grobogan, bisa menopang masyarakat.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan pun pro dan welcome terhadap investasi dan mendorong setiap investor yang ada untuk berinvestasi di Kabupaten Grobogan. Pasalnya, dengan adanya investor yang ada di Kabupaten Grobogan juga dapat memberikan penguatan terkait dengan kesejahteraan dan hajat hidup masyarakat.

“Kita membangun hubungan baik. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai pembina pengawas, memfasilitasi yang menjadi kepentingan perusahaan kenyamanan mereka. Untuk berinvestasi di Kabupaten Grobogan, Disnakertrans sebagai OPD yang membawahi sesuai tugas pokok dan fungsinya membangun komunikasi dengan perusahaan, buruh menyangkut hak dan kewajiban yang dimiliki dengan harapan investasi di Kabupaten Grobogan semakin banyak. Bupati Grobogan welcome dengan investor siapapun yang datang ke Grobogan,” ujar Teguh Harjokusumo pada Minggu (26/06).

Menurutnya, kebutuhan atas tenaga kerja yang profesional, kompeten dan ahli semakin meningkat dari waktu ke waktu, seiring berdirinya beberapa perusahaan di Kabupaten Grobogan. Oleh karena itu, perlu persiapan dan peningkatan kompetensi tenaga kerja sebelum memasuki dunia kerja.

Menurut Teguh, untuk menjawab tantangan terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja yang profesional tersebut, keikutsertaan LPKS dalam mempersiapkan tenaga kerja di Kabupaten Grobogan menjadi bagian yang penting dan tidak dapat diabaikan.

“Selain LPKS, keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK), Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK Komunitas) dan Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) diharapkan mampu membantu kebutuhan kerja dengan mempersiapkan dan meningkatkan skill pekerja di bidang usaha tertentu, sehingga produktivitas dunia usaha dapat didongkrak melalui kemampuan tenaga kerja,” tambahnya.

LPKS, BLK, BLK Komunitas dan BLKLN yang dikelola swasta, lanjut Teguh, menjadi mitra pemerintah dalam mempersiapkan dan meningkatkan kompetensi tenaga kerja. Sehingga, pertumbuhan dunia usaha di Kabupaten Grobogan semakin meningkat.

Pihaknya menuturkan, belum lama ini bersama dengan Komisi D DPRD Grobogan dipimpin Bukhori melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT Sai Apparel Industries di Desa Harjowinangun Kecamatan Godong. Sebelum kunker terlebih dahulu dilaksanakan rapat kerja antara Komisi D, Disnakertrans dan PT Sai Apparel Industries di ruang rapat Komisi D. Rapat tersebut membahas tanggung jawab perusahaan terhadap karyawan serta keberadaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di perusahaan tersebut.

“PT Sai Apparel Industries merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen yang sudah mulai beroperasi di Kabupaten Grobogan. Namun, operasional tersebut akan diresmikan awal Juli mendatang. Tenaga kerja yang dibutuhkan diperkirakan mencapai 8.000 orang lebih. Sehingga, akan banyak menyerap tenaga kerja yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup warga Kabupaten Grobogan,” jelasnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version