Seni Tayub Meriahkan Bersih Desa Karangjong Blora

MENARI: Seniman Wati Tayub lemah gemulai menari di acara bersih Desa Karangjong, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora pada Kamis, 11 Agustus 2022. (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

MENARI: Seniman Wati Tayub lemah gemulai menari di acara bersih Desa Karangjong, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora pada Kamis, 11 Agustus 2022. (Lilik Yuliantoro/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id Desa Karangjong, Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora mengadakan kegiatan bersih desa yang dikenal dengan tradisi Nguri-Nguri Budhoyo alias Njogo Pusakane Deso pada Kamis, 11 Agustus 2022.  Selain untuk melestarikan tradisi desa, kegiatan dilaksanakan dengan tujuan menghormati para leluhur dan untuk keselamatan desa serta ungkapan rasa syukur atas nikmat, keamanan, ketentraman dan kesejahteraan warga. 

Salah satu warga yang mengikuti kirab budaya, Yusuf (32), mengatakan bahwa kegiatan diawali dengan arak-arakan gunungan hasil pertanian warga mengelilingi dusun. Kemudian, warga berkumpul di punden atau sumber mata air dengan membawa makanan yang telah disiapkan.

“Setiap jodhang (meja pendek untuk hantaran) dikawal beberapa orang untuk berebut penganan yang ada. Makanan dan hasil tani yang sudah didoakan itu dipercaya membawa berkah dari Sang Maha Pencipta,” ucap Yusuf.

Sementara itu, Kepala Desa Karangjong, Sugiyono mengatakan, tradisi bersih desa ini untuk melestarikan adat sebagai bentuk syukur kepada Yang Maha Kuasa. Ia menambahkan, masyarakat desa merasa bersyukur karena hasil panen tahun ini bagus dan melimpah.

“Menghormati leluhur yang mbabat tanah dusun di desa ini. Alhamdulillah panen tahun ini bagus. Semoga Desa Ngringin selalu tentrem raharjo, adoh sambikolo, gemah ripah loh jinawi ( aman sejahtera, jauh dari bahaya, tanahnya subur dengan panenan melimpah),” jelasnya. 

Ia menuturkan acara sedekah bumi tersebut digelar selama tiga hari berturut-turut yakni 9-11 Agustus. Mulai hari Selasa di Dukuhan Pelem, Rabu Dukuhan Pule, terakhir Kamis Desa Karangjong sendiri. 

Kegiatan bersih desa tahun ini diisi dengan pagelaran kesenian Tayub. Kesenian tayub, lanjut Sugiyono, merupakan bagian dari kekayaan budaya bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan, supaya tidak tergerus oleh zaman.

“Seni tayub ini memiliki makna sangat sakral, juga bertujuan nguri-uri, supaya warisan turun temurun ini tetap terjaga sebagai kekayaan budaya. Kita ambil tiga seniwati, dua diantaranya asal lokal Blora, dari Desa Bacen Banjarejo dan Todanan, dan satunya asal Warosari, Kabupaten Grobogan,” tandasnya.

Sugiyono juga berharap agar tradisi bersih desa ini ke depan menjadi ikon Pemerintah Kabupaten Blora sekaligus sebagai promosi wisata kearifan lokal untuk mengundang daya tarik wisatawan lokal maupun asing. (Lingkar Network | Lilik Yuliantoro – Koran Lingkar)

Exit mobile version