Sehari Jelang Pilkades Serentak, 4 Desa di Kendal Rawan Konflik

APEL: Suasana pasca Apel Gelar Pasukan dalam rangka pengamanan Pilkades serentak di Alun-Alun Kabupaten Kendal pada Selasa, 18 Oktober 2022. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

APEL: Suasana pasca Apel Gelar Pasukan dalam rangka pengamanan Pilkades serentak di Alun-Alun Kabupaten Kendal pada Selasa, 18 Oktober 2022. (Arvian Maulana/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Empat desa di Kabupaten Kendal dinilai rawan konflik dalam pelaksanaan Pilkades Serentak 2022. Empat desa itu yakni Desa Penjalin Kecamatan Brangsong, Desa Pucangrejo Kecamatan Pegandon, Desa Sendangdawung Kecamatan Kangkung, dan Desa Singorojo Kecamatan Singorojo.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades), Yanuar Fatoni, mengatakan bahwa permasalahan yang rawan memicu konflik di empat desa tersebut karena banyak warga yang tidak terima dengan adanya beberapa calon kades (kepala desa) dari luar desa.

“Untuk kerawanan Desa Penjalin dan Desa Pucangrejo karena banyak warga yang tidak bisa terima calon dari luar desa, meskipun warga juga mengetahu hal tersebut tidak melanggar peraturan,” ujarnya usai Apel Gelar Pasukan dalam rangka pengamanan Pilkades serentak tahun 2022 yang dilaksanakan di Alun-alun Kabupaten Kendal pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Untuk Desa Sendangdawung, ungkap Yanuar, kerawanan dipicu karena ada kerabat dari aparatur pemerintah desa yang ikut mencalonkan diri.

“Kemudian kalau di Desa Singorojo karena ada dua TPS yang dianggap paling rawan yaitu di TPS 6 dan 7. Karena disitu memang dilihat dari letak geografis dan karakter masyarakatnya,” imbuhnya.

Yanuar menegaskan ada tiga kunci dalam pelaksanaan Pilkades serentak 2022 di Kabupaten Kendal yang harus dilaksanakan dan dipatuhi bersama-sama sehingga bisa menciptakan Pilkades yang aman dan damai.

“Harapannya yang jelas dari panitia harus bisa menjaga netralitas, kemudian dari calon sendiri bisa mengendalikan diri dan mengendalikan pendukung. Selain itu, semua pihak bisa mematuhi aturan regulasi yang ada. Itu kunci keamanan pelaksanaan Pilkades serentak,” bebernya.

Sementara itu, Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, yang sebelumnya memimpin apel kesiapsiagaan Pilkades serentak mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk memetakan ancaman konflik yang mungkin terjadi saat pesta demokrasi pada 19 Oktober 2022.

“Tentunya sudah seperti biasanya penyelenggaraan dalam Pilkades, kita harus bisa mengantisipasi kira kira ancaman apa yang akan terjadi diwilayah Kabupaten Kendal. Apel gabungan digelar untuk menjamin dan menjaga keamanan dalam pelaksanaan Pilkades Serentak 2022,” katanya.

Bupati Dico mengungkapkan, hingga saat ini proses pelaksanaan Pilkades di Kabupaten Kendal masih kondusif. Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan guna memastikan keamanan dan kondusivitas tetap tejaga hingga pelaksanaan Pilkades selesai.

“Jadi ada beberapa hal yang akan kita laksanakan, seperti nanti malam kita akan kordinasi. Kita akan melakukan antisipasi ke beberapa lokasi yang perlu kita datangkan, dan besok akan kami lakukan keliling bersama untuk melihat TPS-TPS yang ada didesa,” ungkapnya.

Senada, Kapolres Kendal, AKBP Jamal Alam mengungkapkan pihaknya telah melakukan upaya pendekatan, penggalangan, pencegahan dan koodinasi dengan Panitia Pemilihan Kepala Desa (P2KD) pada empat desa yang dinilai rawan tersebut.

“Upaya- upaya pendekatan, pengendalian, pencegahan dari petugas yang berkordinasi dengan kepanitiaan P2KD sampai dengan saat ini bisa dinyatakan bahwa hampir dari semua wilayah desa yang ada di Kabupaten Kendal ini tidak ada permasalahan karena kita ada upaya pencegahan,” ucapnya.

Pilkades serentak dilaksanakan di 62 desa yang ada di 19 Kecamatan yang dibagi di 354 TPS dengan jumlah calon kades sebanyak 185 orang.

Dalam pengamanan Pilkades serentak 2022, pihaknya telah menyiapkan 634 personel Polri. Selain itu juga ada dukungan bantuan personel dari TNI sebanyak 300 orang.

“Kemudian ada 708 orang dari Linmas, 30 dari Satpol PP, dari Dishub 30 orang dan diluar dari Polres ada 30 personel dari brimob dengan perlengkapan yang lengkap, 30 personil dari samapta Ditlantas Polda Jawa Tengah dan 30 personel dari Polres Batang,” tutupnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Koran Lingkar)

Exit mobile version