Ribuan Warga Meriahkan Haul Ki Ageng Tirto di Desa Karangasem Grobogan

MERIAH: Bupati Grobogan, Sri Sumarni saat menghadiri haul ke-28 Syekh Sayyi Abdurrahman atau Ki Ageng Tirto di Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan pada Selasa, 4 Oktober 2022. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

MERIAH: Bupati Grobogan, Sri Sumarni saat menghadiri haul ke-28 Syekh Sayyi Abdurrahman atau Ki Ageng Tirto di Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan pada Selasa, 4 Oktober 2022. (Muhamad Ansori/Lingkarjateng.id)

GROBOGAN, Lingkarjateng.id – Ribuan warga turut menyemarakkan haul ke-28 Ki Ageng Tirto di Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan pada Selasa, 4 Oktober 2022. Dalam haul tersebut, hadir Bupati Grobogan Sri Sumarni, Kanjeng Ratu Hadiningrat dari Surakarta serta pejabat terkait lainnya.

Bupati Sumarni mengungkapkan bahwa penyelenggaraan haul ke-28 Syekh Ki Ageng Tirto ini rutin dilaksanakan setiap tahun.

Ia menambahkan, pergelaran kirab budaya dalam memeriahkan haul tersebut sebagai bentuk penghormatan kepada para leluhur, memperkuat silaturahmi dan nguri-uri warisan budaya.  Dalam sambutannya, pihaknya menyampaikan terima kasih lantaran acara tersebut turut hadir Gusti Kanjeng Ratu Wandansari dari Surakarta.

Lanjut Bupati Sumarni, Ki Ageng Tirto merupakan wali yang menyebarkan islam dan memiliki silsilah dengan Kerajaan Mataram lantaran termasuk punggawa Sunan Prawoto. Namun, karena perebutan tahta kerajaan, Ki Ageng Tirto bergeser menyebarkan agama islam di sekitar Desa Karangasem.

“Mohon jika sepenggal cerita tersebut ada salah alur atau penyebutan nama, yang patut kita pelajari itu tidak boleh melupakan jasa-jasa Beliau,” tambahnya.

Di wilayah Desa Karangasem, lanjut Sumarni, dulunya memiliki wilayah yang gersang. Namun, karena mendapatkan izin dari Sunan Muria melalui pusaka patrem dan landak putih, akhirnya wilayah tersebut menjadi subur.

“Menurut cerita masyarakat, awal mula di Karangasem merupakan daerah yang gersang. Setelah mendapatkan izin Sunan Muria melalui pusaka patrem dan landak putih, akhirnya Karangasem menjadi daerah yang subur dan sejahtera sampai sekarang,” terangnya.

Selain itu, tambah dia, Desa Karangasem juga menjadi sentra pembuatan genteng dan batu bata.

“Siapa yang tidak kenal batu bata dan genteng Karangasem? Salah satu produk unggulan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Grobogan. Saya berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun,” harapnya. (Lingkar Network | Muhamad Ansori – Koran Lingkar)

Exit mobile version