PATI, Lingkarjateng.id – Buka luwur merupakan salah satu rangkaian acara haul Mbah Ahmad Mutamakkin yang digelar pada bulan Muharram tepatnya pada hari Minggu, 7 Agustus 2022. Buka luwur dilaksanakan di makam Mbah Ahmad Mutamakkin Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati.
Ratusan orang dengan mengenakan pakaian serba santri tampak memenuhi areal makam Mbah Ahmad Mutamakkin untuk mengikuti rangkaian acara buka luwur. Acara buka luwur makam Mbah Ahmad Mutamakkin, diawali dengan tahlil bersama yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan manakib.
KH. Masaduri selaku pemimpin manakib menuturkan bahwa, acara buka luwur makam Mbah Ahmad Mutamakkin merupakan salah satu rangkaian acara yang wajib dilaksanakan setiap tahunnya dalam rangka haul Mbah Mutamakkin sebagai penyebar Agama Islam di wilayah Kabupaten Pati bagian utara.
Buka Luwur, Acara Puncak Haul Mbah Ahmad Mutamakkin Ini Jadwalnya
Dirinya pun sangat bersyukur acara ini dapat dilaksanakan secara terbuka setelah dua tahun dilaksanakan secara tertutup akibat pandemi Covid-19.
“Tidak ada pembatasan karena dua tahun sebelumnya selalu diadakan secara tertutup. Alhamdulillah tahun ini diadakan dalam keadaan terbuka. Ini suatu keuntungan yang luar biasa,” ucapnya setelah acara pembacaan manakib.
KH Masaduri juga menjelaskan bahwa, jika kegiatan ini merupakan kegiatan wajib yang harus dilaksanakan untuk mengenang jasa-jasa Mbah Ahmad Mutamakkin sebagai waliyullah di wilayah Kabupaten Pati.
Bahkan, tambahnya, sejarah nama Desa Kajen juga diambil ketika Mbah Ahmad Mutamakkin dulu melaksanakan ibadah haji ke tanah suci sendirian tanpa ada teman. Di mana Nama Desa Kajen di ambil dari kata dalam Bahasa Jawa Kaji Ijen, yang dalam Bahasa Indonesia artinya Haji sendiri.
“Mbah Mutamakkin memang tidak asli Kajen. Beliau dilahirkan di daerah Tuban putra Sumohajinegoro. Disebut Desa Kajen dari kata kaji ijen (Haji Sendiri) karena Mbah Mutamakkin berangkat haji sendirian,” jelasnya.
Acara buka luwur dilanjutkan dengan lelang luwur makam Mbah Ahmad Mutamakkin yang dipimpin oleh Ahmad Zakiudin dan diakhiri dengan doa bersama. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)