Ratusan Pedagang Pilih Bertahan Tempati Lapak di Relokasi Pasar Johar Semarang

MUSYAWARAH: Satpol PP Kota Semarang bersama perwakilan Pengurus Yayasan MAJT melakukan musyawarah di Pasar Relokasi MAJT Semarang pada Jumat, 2 September 2022. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

MUSYAWARAH: Satpol PP Kota Semarang bersama perwakilan Pengurus Yayasan MAJT melakukan musyawarah di Pasar Relokasi MAJT Semarang pada Jumat, 2 September 2022. (Adimungkas/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.id Ratusan pedagang memilih bertahan untuk menempati lapak relokasi Pasar Johar, Semarang. Para pedagang tetap nekat menempati pasar tersebut, lantaran pemerintah sudah mengizinkan pedagang untuk memilih tempat yang sudah disediakan oleh Dinas Perdagangan.

“Kesepakatanya mengacu pada arahan Pak Wali Kota bahwa para pedagang yang kerasan di bekas Pasar Johar Relokasi buat tetap disini, dan yang tidak kerasan disini ingin pindah di pasar baru silahkan,” ucap Tim Supervisor Yayasan Nadzir MAJT Istajib saat melakukan musyawarah dengan Satpol PP di relokasi Pasar Johar pada Jumat, 2 September 2022.

Dirinya pun mengimbau untuk tidak memaksa pedagang segera pindah ke pasar yang sudah disiapkan oleh pemerintah. Sebab, para pedagang tersebut juga tetap bertahan lantaran imbas kebakaran Pasar Johar Semarang sejak 2015 lalu. Para pedagang sendiri, diketahui menempati tiga titik pasar yakni Pasar Relokasi MAJT, Pasar Klithikan, dan Pasar Cagar Budaya Semarang.

“Saya kira kesempatan masyarakat untuk berdagang itu semakin banyak,” ucapnya.

Pihaknya menegaskan pedagang yang menempati Pasar Relokasi MAJT Semarang bukan untuk kepentingan pengurus yayasan, namun untuk kemaslahatan masjid.

Pasar Relokasi MAJT Semarang Dibongkar, Pedagang Wajib Pindah

“Baik itu Masjid Agung Jawa tengah maupun Masjid Agung Semarang di Alun-Alun,” ungkapnya.

Kemudian, untuk para pedagang yang masih ingin menetap di MAJT, lanjut dia, harus mengajukan izin melalui yayasan yang diterima oleh pemerintah.

“Kalau izinnya habis, maka diperpanjang,” imbuhnya.

Sekretaris PPJP Johar Semarang, Hanafi mengajak semua pedagang yang sudah punya ijin untuk segera menempati Pasar Johar Baru. Ia menyampaikan, untuk yang sudah mendapatkan izin SIPTD penempatan, tetapi selang lima hari tidak segera ditempati, maka izin tersebut akan dicabut.

Meski begitu, pihaknya tetap mendoakan kepada pedagang yang ingin bertahan maupun pindah diberikan kelancaran dalam berdagang.

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto membeberkan bagi para pedagang yang sudah mempunyai izin tempat, namun tidak ditempati akan dilakukan penyegelan. Pasalnya, hingga saat ini belum dilakukan pengundian lapak kedua.

“Hari ini terakhir, tidak ada fiksi-fiksi di Pasar Relokasi, kemarin di Pasar Relokasi sudah matur ke Pak Wali Kota keputusan jelas, yang ingin bertahan silahkan yang mau ke Johar silahkan,” tegasnya. (Lingkar Network | Adimungkas – Koran Lingkar)

Exit mobile version