SALATIGA, Lingkarjateng.id – Proyek pembangunan joglo/pendopo di kompleks Makam Mbah Wahid di Desa Tingkir, Kota Salatiga selesai dibangun. Mbah Wahid merupakan leluhur kakek buyut KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Proyek penataan ini diselesaikan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Salatiga pada akhir tahun 2022. Pembangunannya dibiayai dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Salatiga dengan anggaran Rp 250 juta. Sementara, sarana penunjang lainnya seperti toilet dianggarkan Rp 400 juta.
Berdasarkan data yang dihimpun dari DPKP Salatiga, hingga akhir tahun 2022, penataan sarana prasarana Makam Mbah Wahid telah menghabiskan anggaran Rp 1, 019 miliar. Pembangunan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2020.
Pada 2020, DPKP menata makam Mbah Wahid dengan pekerjaan pembangunan talud dan gapura sebesar Rp 174 juta. Kemudian, dilanjutkan tahun 2021 dengan pembangunan pagar dan talud senilai Rp 195 juta. Selanjutnya, pada tahun 2022, DPKP menyelesaikan pembangunan joglo pendopo, pagar, railing, dan akses difabel serta toilet untuk melengkapi fasilitas pengunjung/peziarah di Makam Mbah Wahid ini.
“Dengan penataan makam Mbah Wahid ini diharapkan pengunjung yang akan berziarah dan berwisata religi lebih nyaman dan dapat meningkatkan kunjungan ziarah masyarakat ke makam Mbah Wahid,” ujar Kepala DPKP Salatiga, Eny Endang Surtiani, belum lama ini
Ia menambahkan, penataan kompleks makam leluhur Gus Dur terus dilakukan agar pengunjung/peziarah semakin nyaman. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)