Puluhan Guru di Kudus Ikuti Lokakarya Guru Penggerak

Puluhan-Guru-di-Kudus-Ikuti-Lokakarya-Guru-Penggerak

ANTUSIAS: Calon Guru Penggerak di Kabupaten Kudus sedang mengikuti kegiatan lokakarya di Hotel Griptha, Sabtu (21/5).

KUDUS, Lingkarjateng.id – Sebanyak 76 guru di Kabupaten Kudus mengikuti kegiatan lokakarya Guru Penggerak di Hotel Griptha, Sabtu (21/5). Puluhan guru tersebut merupakan calon guru penggerak yang sedang mengikuti tahap pelatihan.

Lokakarya ini sendiri merupakan tahapan dari kegiatan pelatihan bagi para calon guru penggerak. Pelatihan ini akan berlangsung selama enam bulan ke depan.

“Para calon guru penggerak saat ini sedang mengikuti lokakarya yang merupakan bagian dari kegiatan pelatihan bagi calon guru penggerak,” terang Sekertaris Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus Dian Vitayani Winahyu.

Ia menyebut, total calon guru penggerak di Kabupaten Kudus sebenarnya ada 110 orang. Namun, baru 76 guru yang mengikuti pelatihan di angkatan lima ini.

Dukung Digitalisasi Pendidikan, Disdikpora Kudus Salurkan Bantuan Laptop ke-294 SD

“Sedangkan untuk 34 calon guru penggerak lainnya akan mengikuti kegiatan pelatihan bersama angkatan berikutnya,” ucapnya.

Pelatihan ini sendiri diadakan secara daring dan luring. Kegiatan luring diadakan melalui lokakarya yang digelar setiap satu bulan sekali. Setelah mengikuti pelatihan, kata Dian, para calon guru penggerak akan mendapatkan sertifikat.

“Jadi nanti para peserta ini kalau sudah lulus pelatihan akan mendapatkan sertifikat guru penggerak. Itu artinya sudah diakui sebagai guru penggerak,” paparnya.

Nantinya, sertifikat guru penggerak itu bisa digunakan untuk mendaftar sebagai kepala sekolah. Karena untuk menjadi kepala sekolah, saat ini syaratnya yaitu harus menjadi guru penggerak.

“Karena untuk program Guru Penggerak ini kan memang menyiapkan guru-guru yang siap menggerakkan atau memimpin sekolahnya. Sehingga mereka dipandang siap menjadi kepala sekolah,” terangnya.

Diharapkan, guru penggerak nanti tidak hanya bisa mengajar saja tapi bisa memimpin anak didiknya maupun sekolah. Guru penggerak yang ada di Kudus ini pun terdiri dari berbagai jenjang pendidikan.

Dian merincikan, guru penggerak di jenjang PAUD ada 8 orang, SD 51 orang, SMP 22 orang, SMA 18 orang, SMK 10 orang dan SLB satu orang. “Prinsip guru penggerak ini memang lintas jenjang. Jadi mereka nanti bisa saja tidak hanya memimpin di jenjangnya, tapi bisa di lain jenjang,” ujar dia.

Pihaknya berharap, para Calon Guru Penggerak saat ini bisa mengikuti pelatihan dengan baik. Menurutnya, guru penggerak sangat dinantikan supaya bisa mendukung pembelajaran yang sesuai dengan enam kepribadian profil pancasila.

“Diharapkan guru penggerak ini bisa membentuk diri anak sesuai dengan enam profil karakter pancasila. Yaitu berakhlak mulia, mandiri, bergotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis serta kreatif,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version