Pj Bupati Pati Tinjau Lokasi Tanggul Jebol di Sungai Kaliombo

MENINJAU: Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro meninjau lokasi tanggul jebol di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, pada Sabtu, 17 Desember 2022. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

MENINJAU: Pj Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro meninjau lokasi tanggul jebol di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, pada Sabtu, 17 Desember 2022. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro meninjau lokasi tanggul jebol Sungai Kaliombo di Desa Ketitang Wetan, Kecamatan Batangan, pada Sabtu, 17 Desember 2022. 

Henggar bersyukur dengan langkah cepat yang dilakukan oleh semua pihak mulai dari TNI, Polri, BPBD serta masyarakat setempat menangani tanggul yang jebol pada Jumat, 16 Desember 2022. 

Sampai pihaknya meninjau lokasi tersebut, semua elemen tak terkecuali para relawan masih siaga berada di lokasi tanggul jebol.

“Mereka semua bahu membahu melakukan penanganan. Alhamdulillah, pagi tadi dari BBWS, DPUPR dan alat berat sudah tiba. Saat ini tanggul jebol sudah selesai ditangani. Namun memang sifatnya masih sementara atau darurat,” ujarnya.

Dirinya berharap dalam beberapa hari ke depan tidak terjadi banjir lagi sehingga tanggul yang selesai ditangani tersebut bisa benar-benar kering. Sebab, tanggul yang kering dapat berfungsi dengan baik. Terlebih posisi tanggul yang berada di tikungan.

Tanggul Sungai Kaliombo Pati Jebol, 100 Rumah Terendam Banjir

“Memang idealnya kalau di tikungan memang harus ada dinding penahan. Bisa jadi batu maupun konstruksi yang lain. Namun, tentunya ini menjadi pemikiran ke depan untuk penanganan secara komprehensif,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta tolong kepada pihak BBWS, terkait bentuk tanggul yang berkelok, agar nantinya dapat dibuat lurus. Sehingga aliran air tidak menghantam sisi-sisi yang ada. Apalagi sifat air yang memang mencari keseimbangan saat mengalir.

Pihaknya mengapresiasi langkah penanganan dari semua pihak yang terlibat. Ia juga mengingatkan kepada masyarakat maupun pihak terkait untuk selalu berkomunikasi dengan baik bila terjadi suatu permasalahan.

Terlebih ketika melihat unggahan video banjir akibat tanggul jebol itu terlihat seperti bencana yang parah, sehingga perlu disikapi dengan bijak.

“Kemarin di dalam sebuah postingan di media sosial memang kayak terlihat mencekam banget banjirnya, seperti banjir bandang, pinter – pinter memang yang ngedit karena tadi sudah saya lihat video faktualnya. Ternyata tidak terlihat seperti di postingan media sosial yang ada,” sambungnya.

Namun secara keseluruhan pihaknya menyebut sudah tidak ada masalah. Dari peristiwa jebolnya tanggul sungai itu, yang penting tidak ada korban yang berjatuhan. Selain itu semuanya sudah dipastikan kering.

“Untuk tanggul-tanggul yang saat ini memang kondisinya kritis. Ke depan perlu penanganan secara komprehensif serta bagaimana kita sama-sama menginspeksi bilamana ada tanggul-tanggul yang perlu penanganan. Inilah yang harus segera kita perkuat agar tidak terjadi lagi tanggul jebol”, tutupnya.

Untuk diketahui, sejak Jumat, 16 Desember 2022 sekira jam 21.00 WIB sampai dini hari, tim gabungan berupaya melakukan penanganan tanggul jebol akibat banjir dengan lebar kurang lebih tiga meter tersebut.

Penanganan tanggul darurat malam itu belum berhasil karena derasnya arus dan kondisinya sudah sangat gelap sehingga dikhawatirkan dapat membahayakan warga jika memaksa diteruskan. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version