Perkelahian Pelajar di Kebun Tebu Pati Berakhir Damai

Perkelahian pelajar di kebun tebu pati

PERDAMAIAN: Keluarga korban dan korban saat menandatangani surat pernyataan perjanjian damai. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Perkelahian pelajar di kebun tabu sempat menggegerkan warga Kabupaten Pati. Perkelahian itu diduga terjadi pada Kamis (9/6). Pada unggahan yang dibagikan di media sosial itu, kejadian tawuran antar pelajar di Pati tersebut melibatkan 2 sekolah yang sudah lama berseteru.

Dalam video itu, terlihat beberapa pelajar saling pukul di pinggir jalan dekat kebun tebu. Diketahui lokasi perkelahian di jalan Tlogowungu-Bapoh, perbatasan Desa Wonorejo, Kecamatan Tlogowungu dengan Desa Bumiayu, Kecamatan Wedarijaksa, Pati. Bahkan dalam video susulan, terlihat para pelajar berkelahi sampai ke pemukiman warga.

Belum diketahui dengan pasti asal sekolah mereka. Para pelajar tersebut diduga akan melakukan penyerangan terhadap siswa SMK Tunas Harapan.

Adanya kejadian tersebut telah dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Pati, Iptu Sukarno. Ia mengatakan bahwa pihak Polsek Tlogowungu bersama Polsek Wedarijaksa telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Dari olah TKP, ditemukan sepotong bambu yang diduga digunakan oleh siswa saat adu jotos. Bersama dengan Kepala Desa Bumiayu, pihak Polsek langsung mencari tahu keberadaan korban untuk mengusut tuntas masalah ini.

PENGECEKAN: Kapolsek Wedarijaksa, IPTU Suntoro saat melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

IPTU Sukarno menambahkan, pihak keluarga korban tidak mempermasalahkan kejadian tersebut dan keduanya telah sepakat berdamai. Hal itu dibuktikan dengan surat pernyataan dari keluarga korban yang diketahui oleh Kepala Desa.

“Setelah viral, Polsek gabungan Tlogowungu dan Wedarijaksa melaksanakan penyelidikan. Keluarga korban dan korban tidak mempermasalahkan kejadian itu, dibuktikan dengan surat pernyataan dari korban yang diketahui kepada desanya,” ungkapnya.

Diketahui korban adalah salah satu siswa di sekolah menengah atas, warga Desa Bumiayu, Kecamatan Wedarijaksa. (Lingkar Network | Arif – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version