Peringati Hari Kesehatan Nasional, DKK Kudus Gelar Jambore Kader Kesehatan

MERIAH: Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus bersama perwakilan TP PKK Kudus saat memotong pita tanda dibukanya gelaran Jambore Kader Kesehatan di Museum Kretek Kudus pada Selasa, 8 November 2022. (Ihza Fajar/Lingkarjateng.id)

MERIAH: Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus bersama perwakilan TP PKK Kudus saat memotong pita tanda dibukanya gelaran Jambore Kader Kesehatan di Museum Kretek Kudus pada Selasa, 8 November 2022. (Ihza Fajar/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menggelar Jambore Kader Kesehatan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-58 yang bertempat di Museum Kretek Kudus pada Selasa, 8 November 2022 pagi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) DKK Kudus sekaligus Ketua Panitia HKN ke-58 Giat Jambore Kader, Nuryanto mengungkapkan bahwa di Hari Kesehatan Nasional yang mengusung tema “Bangkitlah Indonesiaku, Sehat Negeriku,” pihaknya melakukan berbagai upaya untuk memberikan promosi, edukasi kesehatan dan penguatan kepada masyarakat.

“Ini menjadi momen yang luar biasa, di tahun 2022 ini. Walaupun pandemi belum selesai, masyarakat Kabupaten Kudus diharapkan bisa bangkit di semua lini kehidupan baik itu kesehatan, ekonomi dan kemasyarakatan lainnya,” ujarnya.

Kegiatan Jambore Kader Kesehatan ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo yang berhalangan hadir dan diwakili Agus Budisatrio.

Dalam sambutannya, Agus Budisatrio mengaku sangat bangga dengan adanya Giat Jambore Kader. Menurutnya, dengan kegiatan ini, fungsi pemberdayaan perempuan bisa hadir dalam pembangunan kesehatan. PKK pun sangat mendukung kegiatan penurunan kasus AKI, AKB, dan stunting di bawah kepemimpinan Ketua Tim Penggerak PKK Mawar Hartopo.

Kegiatan ini diikuti oleh semua kader kesehatan yang ada di wilayah Kabupaten Kudus. Sesuai dengan kewilayahan Puskesmas, ada delapan kader perwakilan dari 19 Puskesmas yang ikut serta memeriahkan Jambore Kader Kesehatan.

Setiap kader diberi motivasi bahwa mereka merupakan garda terdepan yang bisa membantu kader untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dalam giat ini, juga dilakukan Launching Si Mbah Hebat yang merupakan wadah produktif dari lansia dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kematian Bayi (AKB), serta menurunkan angka stunting di Kabupaten Kudus.

“Simbah atau orang tua masih diyakini omongannya atau ngendikannya, ini yang membuat kita kadang terlupakan karna angka lansia di Kabupaten Kudus ini tinggi sekali, kurang lebih 95.000 lansia. Dalam artian nanti kita bisa memberikan edukasi kepada mbah-mbah itu agar bersama-sama menyampaikan kepada anak cucunya tentang pentingnya menurunkan angka stunting,” terangnya.

Dengan dilaunching nya Si Mbah Hebat dan upaya pemenuhan makanan bergizi seimbang dan tinggi protein, Nuryanto berharap, angka kematian di Kabupaten Kudus segera turun.

“Dengan launching Si Mbah Hebat ini, diharapkan bisa menurunkan angka kematian, adanya perubahan perilaku lansia terhadap budaya yang bertentangan dengan kesehatan, dan dapat meningkatkan kemampuan SI Mbah yang sudah paham tentang kesehatan untuk memberikan bimbingan budaya sehat kepada keluarga dan masyarakat,” harapnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)

Exit mobile version