PATI, Lingkarjateng.id – Peminat sekolah berbasis pendidikan islam atau madrasah di Kabupaten Pati mengalami peningkatan sebesar tiga persen. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati, Ruhani, baru-baru ini.
Ia mengaku belum bisa menerangkan secara pasti berapa angkanya. Tetapi, jika dipresentasikan kenaikan tersebut bisa mencapai 3 persen. Jumlah ini diperkirakan masih bisa bertambah seiring dengan belum dibukanya Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang rencananya baru akan dibuka pada bulan Juli 2022 mendatang.
“Kalau mencermati, siswa baru tahun ini jumlahnya belum terekam semuanya. Tapi, setiap tahun kalau saya mencermati ada kenaikan 1-3 persen,” tutur Ruhani.
Selain itu, keberadaan madrasah berbasis boarding school, lanjut Ruhani, menjadi faktor utama dari tingginya minat pelajar untuk melanjutkan ke sekolah madrasah ketimbang sekolah umum.
“Untuk saat ini madrasah yang berbasis boarding yang mempunyai pondok pesantren membludak sekali. Bahkan, mereka mulai kesulitan menolak siswa berbasis boarding,” imbuhnya.
PPDB yang diselenggarakan secara hybrid yakni online dan offline di tahun ini juga turut mempengaruhi tingginya pendaftar sekolah madrasah. Secara online akan memudahkan para orang tua mendaftarkan anaknya hanya dengan menggunakan gawai.
Tidak hanya angka pendaftar saja yang meningkat, Ruhani memaparkan bahwa jumlah sekolah madrasah di Pati juga tahun ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Hingga saat ini, Kemenag Pati telah menaungi sebanyak 646 lembaga madrasah dari Jenjang Raudhatul Athfal (RA) setingkat TK, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Setingkat SD, Madrasah Tsanawiyah (MTs) setingkat SMP dan Madrasah Aliyah (MA) setingkat SMA/SMK.
“Kita ada 646 madrasah. Kemarin MI ada 211 ditambah 1 jadi 212, lalu RA ada 228 ditambah 1 jadi 229, lalu MTs ada 136 ditambah 1 jadi 137 dan MA dari 64 tahun ini tambah 4 jadi 68,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)