Pemdes Talun Minta Pemkab Pati Percepat Sosialisasi Pembangunan Tol Demak-Tuban

MENYAMPAIKAN: Kepala Desa Talun, Kecamatan Pati, Maksum menyampaikan pendapat terkait dampak pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban saat konsultasi publik AMDAL. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

MENYAMPAIKAN: Kepala Desa Talun, Kecamatan Pati, Maksum menyampaikan pendapat terkait dampak pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban saat konsultasi publik AMDAL. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Desa Talun adalah satu-satunya desa di Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati yang akan terdampak pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban. Kepala Desa (Kades) Talun, Maksum mengaku pihaknya mendapat banyak pertanyaan dari warganya terkait lahan mana saja yang bakal digunakan untuk pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban.

“Saya mewakili Kecamatan Kayen, yang satu-satunya terkena dampak pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban Desa Talun. Desa Talun itu sendiri luas sekali yang terkena dampak tol. Setelah saya rapat di (desa) Babalan (Kecamatan Gabus) itu banyak yang tanya. Mana yang kena Pak? Mana yang kena, Pak?,” ujar Maksum.

Sebagai Pemerintah Desa (Pemdes) Talun, dirinya mengaku bingung jika tidak bisa menjawab pertanyaan dari warganya. Ia pun meminta kepada pihak terkait yang dalam hal ini adalah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera memberikan sosialisasi ke desa-desa yang nantinya bakal terdampak dari proyek besar ini.

DLH Pati Gelar Konsultasi Publik Studi AMDAL Pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban

Atau paling tidak, lanjut Maksum, meminta DLH Pati untuk memberikan gambar atau peta rencana pembangunan jalan tol yang melalui desanya. Sehingga dengan adanya peta tersebut, ia dapat menunjukan kepada warga Desa Talun, sawah atau lahan mana saja yang akan dibebaskan ganti untung.

“Saya mohon perhatiannya dari dinas terkait, tolong itu dikasih tahu. Mereka bertanya ke Kepala Desa bukan ke panjenengan (DLH). Jadi, minta tolong benar-benar ditolong secepatnya disosialisasikan di lokasi. Jadi kita perhitungan lebih enak pak. Satu titik ini yang kena berapa berapa, biar saya bisa jawab pak. Jadi saya selama ini bingung ditanya, mana pak Inggi yang kena, punya saya kena apa tidak pak. (Saya jawab) saya belum dikasih tahu dinas terkait. Atau paling tidak kepala desanya dikasih gambar-gambarnya dulu, ini yang kena. Nanti kami bisa membantu kalian semua untuk pendekatan kepada masyarakat dan warga,” tambah Maksum.

Selain menyuarakan aspirasi dari warganya, ia ingin tim Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) Kabupaten Pati yang dibentuk untuk kelestarian lingkungan akibat proyek pembangunan Jalan Tol Demak-Tuban, beranggotakan kades yang benar-benar berkompeten.

“Terkait AMDAL itu, kepala desa di Pati banyak power pinter, yang tanya jawabnya bagus nanti dipilih dahulu jangan asal ‘saya ikut Pak’,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version