Pembangunan Tol Semarang-Demak, Ganjar Tegaskan Pembebasan Lahan Pasti Dibayar

MENJAWAB PERTANYAAN: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat ditemui awak media usai rapat paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, Rabu (06/07). (Wahyu Indriyati/Lingkarjateng.id)

MENJAWAB PERTANYAAN: Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat ditemui awak media usai rapat paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, Rabu (06/07). (Wahyu Indriyati/Lingkarjateng.id)

SEMARANG, Lingkarjateng.idGubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menegaskan bahwa uang ganti untung pembebasan lahan guna pembangunan jalan tol Semarang-Demak tetap akan dibayarkan, meskipun pembayarannya agak terlambat.

“Ya dibayarlah,” tegasnya saat ditemui awak media usai rapat paripurna di Gedung Berlian DPRD Jateng, Rabu (6/7), ketika dikonfirmasi mengenai keluhan Suparwi, warga Desa Pulosari, Karangtengah, Demak kepada Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), kemarin (5/7).

Selaku Wakil Pemerintah Pusat di daerah Jateng, Ganjar menyebutkan bahwa persoalan tersebut masih dalam diskusi sekaligus negosiasi dengan pihak terkait.

“Itu prosesnya ‘kan pasti negosiasi,” imbuhnya.

Diketahui bahwa proyek pembangunan jalan tol Semarang-Demak yang ditargetkan akan beroperasi tahun 2023 masih menyisakan persoalan panjang. Terutama bagi warga yang terdampak dari pembangunan jalan tol tersebut.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak diharapkan dapat melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jateng bagian utara, sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri dan kawasan pariwisata religi, khususnya di wilayah Demak. 

Namun dalam prosesnya, pembangunan jalan tol tersebut juga memakan korban, seperti yang dikeluhkan oleh Ahmad Suparwi. Warga asal Desa Pulosari, Karangtengah, Kabupaten Demak itu bahkan sengaja menemui Presiden Jokowi saat melakukan peninjauan di Pasar Peterongan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Nekat, ia berjuang untuk menemui ayah Wali Kota Surakarta itu saat kunjungan ke Semarang. Untuk menarik perhatian RI 1, Suparwi berulang-ulang meneriakkan keluhannya.

“Pak tolong Pak, saya korban jalan tol. Saya orang Demak,” teriak Suparwi (72) saat berada di samping rombongan Presiden Jokowi di Pasar Peterongan, Semarang, Selasa (5/7).

Mendengar teriakan tersebut, Jokowi sempat berhenti sambil mendengarkan keluhan yang diucapkan Suparwi meski hanya beberapa detik.

“Tanah saya sudah diuruk, tapi belum dibayar,” lanjutnya.

Lebih jauh, ia menceritakan bahwa hingga saat ini belum menerima ganti untung atas sawahnya yang digunakan untuk pembangunan proyek jalan tol Semarang-Demak. Ia mengaku telah melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polda Jateng dan ke BPN Jateng, tetapi selalu menemui jalan buntu. (Lingkar Network | Wahyu Indriyati – Koran Lingkar)

Exit mobile version