SALATIGA, Lingkarjateng.id – Sejumlah pedagang gorengan di Kota Salatiga, Jawa Tengah, mengeluhkan harga eceran tertinggi (HET) gas elpiji 3 kilogram (kg) yang per 9 September 2024 resmi naik menjadi Rp 18.000 per tabung.
Guntur, seorang pedagang gorengan di Kecamatan Tingkir, Salatiga, mengaku tidak bisa serta merta menaikkan harga jual meski biaya produksi naik akibat penyesuaian HET gas elpiji tabung 3 kilogram. Menurutnya, jika harga dinaikkan mengikuti biaya produksi, dirinya takut penjualan akan menjadi sepi. Namun, kata dia, kalau tidak dinaikkan justru bisa rugi.
“Terus terang saya bingung menentukan harga. Mau tidak mau tetap harus menaikkan harga jual,” ucapnya pada Minggu, 8 September 2024.
Guntur mengatakan, biasanya dirinya menjual gorengan seperti tempe dan tahu dengan harga Rp 1.000 per biji. Namun setelah gas elpiji 3 kilogram naik, ia mengaku belum bisa menaikkan harga jual.
“Saya lihat kondisi pasar dulu, sambil sosialisasi ke konsumen kalau harga gorengan akan dinaikkan karena harga gas 3 kg naik,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan Dwi, pedagang tahu krispi di Randuacir, Argomulyo, Salatiga. Dia menuturkan, pedagang gorengan tidak bisa menaikkan harga jual agar omzet penjualan tidak turun. Saat ini, dirinya menjual tahu krispi dengan harga Rp 2.000 per 3 biji.
“Mau saya naikkan 1 biji Rp1.000 tidak bisa. Takut pembelinya menurun. Sebab sekarang ukuran tahu kecil-kecil,” ujarnya.
Meski demikian, Dwi mengaku akan tetap menaikkan harga jual agar usahanya bisa tetap berjalan.
“Itu (menaikkan, red.) harga jual memang harus dilakukan. Sebab jika biaya produksi naik, harga jual tidak dinaikkan lama-lama usaha tidak sehat. Ya ini, untung-untungan. Mudah-mudahan konsumen bisa menerimanya,” katanya.
Diketahui, penyesuaian HET gas elpiji tabung 3 kilogram ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 540/20 Tahun 2024 tentang Harga Eceran Tertinggi Liquified Petroleum Gas Tabung 3 Kilogram Pada Titik Serah Sub Penyaluran/Pangkalan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Dalam Keputusan Gubernur Jawa Tengah tersebut disebutkan bahwa HET gas tabung 3 kilogram akan naik dari Rp 15.500 menjadi Rp 18.000 per tabung untuk seluruh wilayah Jawa Tengah. Kenaikan HET gas elpiji 3 kilogram tersebut disebabkan oleh naiknya biaya operasional distribusi akibat kenaikkan upah minimum dan adanya pajak pertambahan nilai atas penyerahan elpiji tertentu.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Salatiga, Kusumo Adji, mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) terkait penyesuaian HET gas elpiji tabung 3 kilogram. Menurutnya, Hiswanamigas yang akan melakukan sosialisasi penyesuaian HET gas elpiji tabung 3 kilogram kepada pangkalan.
“SK Gubernur (Jawa Tengah) terkait penyesuaian HET gas tabung 3 kg kami terima beberapa hari lalu dan sudah berkoordinasi dengan Hiswanamigas,” katanya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Lingkarjateng.id)