Minta Bantu UMKM, Pemkab Batang Targetkan Pendapatan BPR Bapera Rp 12 M

MENYAMPAIKAN: Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat memberikan keterangan terkait pendapatan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Bapera) pada tahun 2023. (Dok. Humas Pemkab Batang/Lingkarjateng.id)

MENYAMPAIKAN: Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat memberikan keterangan terkait pendapatan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Bapera) pada tahun 2023. (Dok. Humas Pemkab Batang/Lingkarjateng.id)

BATANG, Lingkarjateng.id – Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki menargetkan pendapatan PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (Bapera) pada tahun 2023 sebanyak Rp 12 miliar dengan laba Rp 1,1 miliar.

“Ketika pendapatan itu naik signifikan, maka secara otomatis akan berimbas pada peningkatan kesejahteraan karyawannya,” kata Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat kegiatan Rencana Bisnis Bank (RBB) PT BPR Bapera 2023 di Hotel Batara Cihampelas Bandung, Jawa Barat.

Oleh karena itu, pihaknya ingin ada peningkatan kredit dari yang sekarang Rp 60 miliar tahun depan akan menjadi Rp 100 miliar lebih. Begitu juga dengan tabungan dan deposito.

“Konsep itu harus menjadi motivasi kita, karena saat ini PT BPR Bapera sudah dalam keadaan baik dan sehat dan harus kita tingkatkan lagi agar bisa bersaing dengan bank lainya,” jelasnya.

Ia pun menyebutkan akan ada peluang baru dengan masuknya gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di tahun 2023 melalui BPR Bapera.

“Konsekuensinya setiap tanggal 1 harus ada uang masuk sekian miliar untuk membayar gaji sekitar 1.000 orang P3K. Kalau tidak bisa mempersiapkan uang sebesar itu, maka saya yang akan mendapatkan komplain. Karena saya yang menandatangani SK-nya,” tegasnya.

Tidak hanya itu, lanjut dia, PT BPR Bapera harus membantu UMKM, pedagang pasar, penjual asongan dengan kredit bunga rendah dan persyaratan yang mudah.

“Aset PT BPR Bapera di tahun ini sudah mencapai Rp 80 miliar dan tahun depan akan ditingkatkan lagi minimal Rp 90 miliar dan bahkan lebih dengan masuknya gaji P3K,” terangnya.

Sementara itu, Direktur Utama BPR Bapera Aji Setya Budi mengatakan, meski tahun depan diperkirakan kondisi ekonomi semakin sulit. Tapi PT BPR Bapera tidak boleh terpuruk dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang ada.

“Kita sudah wacanakan pertumbuhan perusahaan kita rata rata sekitar di angka 10 sampai 15 persen, baik di sektor pendapatan, kredit maupun pendapatannya. Oleh karena itu, progres peningkatan kinerjanya akan dipacu di semua sektor. Hal itu semata mata demi pengembangan sebuah perusahaan untuk lebih maju lagi,” terangnya. 

Ia juga menyatakan, bahwa RBB 2023 sangat butuh kerja keras semua SDM di PT BPT Bapera. Terlebih dengan adanya kebijakan Bupati Batang dalam penyaluran gaji P3K melalui bank milik pemkab ini.

“Kalau ada seribu P3K, misalkan 50 persennya  kredit ke BPR Bapera dengan kreditnya Rp 100 juta maka harus mempersiapkan uang Rp 50 miliar. Maka permodalannya harus kita pikirkan,” ungkapnya.

Aji juga menyebutkan tahun 2023 menjadi momen untuk melakukan eksplan yang sangat besar dan aman.

“Dengan kebijakan Ibu Bupati ini PT BPR Bapera semula bank skala kecil menjadi skala besar, karena secara otomatis asetnya akan tembus Rp120 miliar,” pungkasnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version