Meriah, Desa Tejorejo Kendal Gelar Kirab Merti Dusun

KIRAB BUDAYA: Arak-arakan kirab budaya warga Dusun Sono Desa Tejorejo, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal pada Jumat, 12 Agustus 2022. (Mualim/Lingkarjateng.id)

KIRAB BUDAYA: Arak-arakan kirab budaya warga Dusun Sono Desa Tejorejo, Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal pada Jumat, 12 Agustus 2022. (Mualim/Lingkarjateng.id)

KENDAL, Lingkarjateng.id – Warga Dusun Sono, Desa Tejorejo, Kecamatan Ringinarum,  Kabupaten Kendal menggelar kirab budaya dalam rangka merti dusun atau bersih desa. Kirab diwarnai dengan arak-arakan berbagai hasil bumi warga setempat.

Kirab tersebut merupakan wujud syukur penduduk Dusun atas hasil panen dan doa kepada Tuhan supaya diberi berkah, keselamatan, ketentraman, kebahagiaan bagi masyarakat dan keluarga dalam menjalankan kewajiban sehari-hari.

Tak hanya merti dusun, dalam kegiatan tersebut juga dilangsungkan pencanangan Desa Tejorejo sebagai Kampung Pancasila. Peresmian Kampung Pancasila dilakukan oleh Komandan Kodim 0715/Kendal, Letkol Infanteri Misael Marthen Jenry Polii didampingi Kepala Kesbangpol Kendal, Suharjo serta Forkopimcam Ringinarum dan Kades Tejorejo, Murtijoso, pada Jumat 12 Agustus 2022 sore.

Ketua panitia acara merti dusun, Amir mengatakan kirab merti dusun merupakan kegiatan rutin tahunan. Dalam pelaksanaannya bahkan mendapatkan dukungan dan apresiasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal.

“Kegiatan merti dusun ini, kita difasilitasi oleh Disdikbud Kabupaten Kendal dan tahun ini dari Disdikbud Provinsi juga ikut mendukung. Kami mengucapkan terima kasih dan akan terus semangat untuk dalam rangka kemajemukan dan keberagaman di Dusun Sono ini,” ucapnya.

Kegiatan tersebut, menurut Amir, juga bertujuan untuk lebih mempererat hubungan sesama masyarakat karena di Dusun Sono terdapat dua kepercayaan yakni Islam dan Kristen.

“Selain kita meyakini bahwa tradisi itu menjadi keberkahan tersendiri, juga untuk mempersatukan antar masyarakat yang selama ini memang sebenarnya sudah bersatu dan rukun, namun dalam rangka lebih mempererat antar sesama, ini kita adakan merti dusun itu,” lanjutnya.

Sementara itu Sub koordinator sejarah dan tradisi Disdikbud Kendal, Yuhan Cahyantara mengatakan merti Dusun Sono selain sebagai ungkapan syukur juga untuk mengenang sesepuh desa Ki Ageng Sono atau Joko Sono yang merupakan cikal bakal Dusun Sono.

“Harapannya dari pemerintah, damai masyarakat, agar tradisi ini selalu dilestarikan karena tradisi budaya ini kaya akan nilai-nilai persatuan, kemanusiaan dan tentunya nanti akan bermuara pada kebhinekaan, toleransi dalam bingkai Pancasila,” tuturnya. (Lingkar Network |Mualim – Koran Lingkar)

Exit mobile version