Meningkat, Kemenag Pati Terima Ratusan Pendaftar Haji per Bulan

Meningkat, Kemenag Pati Terima Ratusan Pendaftar Haji per Bulan

MENYAMPAIKAN: Kasi Haji dan Umroh Kemenag Pati, Abdul Hamid saat memberikan keterangan. (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pati, Abdul Hamid menuturkan bahwa, tahun ini setiap bulan pihaknya menerima 150 hingga 200 pendaftar haji.

Menurutnya, jumlah tersebut sedikit lebih banyak ketimbang saat pandemi yang hanya ada sekitar 100-an pendaftar setiap bulan. Sehingga jika dihitung dari bulan Januari hingga bulan Agustus, pihak Kemenag Pati sudah menerima pendaftar haji sebanyak 1.600-an calon jamaah.

“Untuk pendaftar haji di tahun 2022, ada sedikit peningkatan dari masa pandemi kemarin. Di masa pandemi kemarin hanya ada 100 lebih sedikit. Setelah pandemi mulai melandai, rata-rata per bulan bisa sampai 200 pendaftar atau 150-an. Sehingga kalau kita buat rata-rata, ada 200-an pendaftar setiap bulan. Jadi, kurang lebih ada 1.600 pendaftar dari bulan Januari sampai bulan Agustus,” tutur Hamid.

Ia menambahkan, angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pendaftar sebelum terjadi pandemi, di mana jumlah pendaftar haji mencapai ada 300 hingga 400-an calon jamaah setiap bulannya.

“Sebelum masa pandemi, rata-rata satu bulan jumlah pendaftar sekitar 300 hingga 400 atau bahkan bisa mencapai 500 pendaftar per bulan,” tambahnya.

Ia merasa, tingginya minat masyarakat Pati yang hendak berangkat ke Tanah Suci dirasa tidak sebanding dengan kuota haji yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Alhasil, antrean haji asal Kabupaten Pati menjadi semakin panjang bahkan sampai 30 tahun.

“Jumlah pendaftar ini memang tidak signifikan dengan jumlah jamaah yang kita berangkatkan. Dalam satu tahun, jamaah yang berangkat sekitar 1.200 hingga 1.300 jamaah, tergantung kuota yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi kepada Pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, antrean semakin panjang dan menumpuk serta masa antrean sudah sampai 30 tahun. Jika mendaftar haji sekarang, maka akan berangkat haji pada tahun 2052,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version