KLATEN, LINGKAR— Desa Socokangsi, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, baru-baru ini menjadi pusat perhatian berkat program inovatif yang digagas oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip). Program bertajuk “Revolusi Pasca Panen Singkong” ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas bagi kelompok tani, pelaku UMKM, dan petani singkong lokal di wilayah tersebut.
Acara yang digelar pada 2 Agustus 2024 ini melibatkan lebih dari 20 peserta yang terdiri dari petani singkong, pelaku UMKM, dan anggota kelompok tani setempat. Program ini dirancang untuk mengedukasi peserta tentang teknik-teknik modern dalam penanganan pasca panen singkong, dengan harapan dapat meningkatkan hasil panen serta nilai jual singkong di pasar.
Kegiatan dimulai dengan sesi penyuluhan yang dipimpin oleh mahasiswa KKN dari Fakultas Pertanian dan Peternakan Undip. Mahasiswa menjelaskan pentingnya penanganan pascapanen yang benar, mencakup proses pengupasan, pengeringan, dan penyimpanan singkong agar tetap segar dan bernilai tinggi. Selain teknik pengolahan, peserta juga diberikan pelatihan mengenai inovasi produk olahan singkong, seperti tepung singkong, masker, dan gemblong yang memiliki nilai tambah.
Pak Anton, Ketua Kelompok Tani Desa Socokangsi, mengungkapkan apresiasinya terhadap pelatihan ini. “Kami mendapatkan banyak ide baru untuk produk olahan singkong yang lebih menarik dan berpotensi mendatangkan penghasilan lebih,” ujarnya.
Selain fokus pada teknik pengolahan, program ini juga mencakup aspek pemasaran dan branding produk singkong olahan. Para pelaku UMKM menerima pelatihan tentang cara mengemas produk secara menarik, menentukan harga yang kompetitif, serta strategi pemasaran online untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi dan pembentukan kelompok kerja antara mahasiswa KKN dan peserta untuk memantau perkembangan serta tantangan yang mungkin dihadapi ke depan. Mahasiswa Undip berkomitmen untuk memberikan pendampingan lanjutan dan membantu dalam penyediaan teknologi pengolahan yang lebih canggih.
Dengan inisiatif ini, diharapkan Desa Socokangsi dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam mengoptimalkan potensi pertanian lokal. Program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan produksi singkong tetapi juga membangun komunitas yang lebih mandiri dan berdaya saing tinggi di pasar yang lebih luas. (DEWI – LINGKAR NETWORK)