Desa Socokangsi, terletak di kaki gunung yang indah, memiliki potensi besar dalam sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM di desa ini memainkan peran penting dalam perekonomian lokal, memberikan lapangan kerja, dan memperkuat struktur ekonomi masyarakat. Namun, tantangan utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di desa ini adalah keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usaha mereka secara efisien.
Salah satu aspek penting dalam manajemen keuangan UMKM adalah analisis Break Even Point (BEP). BEP adalah titik di mana total pendapatan dari penjualan suatu produk atau jasa sama dengan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi atau menyediakan produk atau jasa tersebut. Pada titik ini, usaha tidak mengalami keuntungan atau kerugian, sehingga penting bagi pelaku UMKM untuk memahami bagaimana menentukan BEP mereka guna membuat keputusan bisnis yang lebih baik khususnya saat mendirikan sebuah bisnis.
Hal inilah yang akhirnya mendorong salah satu Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro untuk mengangkat analisis BEP menjadi program turunan dari program multidisiplin. Program ini dilaksanakan pada tanggal 2 Agustus 2024 di aula balai desa Socokangsi. Analisis dilakukan dengan menghitung Break Even Point (BEP) dari produk gemblong yang menjadi pembahasan utama dalam workshop ini.
Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pemerintah desa meningkatkan kapasitas pelaku UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan memberikan edukasi tentang analisis BEP, diharapkan pelaku UMKM di Desa Socokangsi dapat membuat keputusan bisnis yang lebih informasional dan strategis, sehingga mereka mampu mengelola usaha mereka dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
Dengan adanya program ini, diharapkan para pelaku UMKM tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang BEP tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung dalam usaha mereka. Dengan demikian, diharapkan UMKM di Desa Socokangsi dapat mengatasi tantangan yang ada, meningkatkan kinerja usaha mereka, dan berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi desa.