Lomba Bhabinkamtibmas, Inovasi Biodiesel dari Minyak Jelantah Terpilih Wakili Polresta Pati

MONITORING: Tim Polda Jateng meninjau rumah produksi otak-otak yang menyuplai limbah minyak jelantah sebagai bahan biodiesel. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

MONITORING: Tim Polda Jateng meninjau rumah produksi otak-otak yang menyuplai limbah minyak jelantah sebagai bahan biodiesel. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id – Inovasi Pengelolaan Bank Limbah Minyak Jelantah yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Banyutowo, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Bripka Sutiyono, mampu menjadi wakil dari Polresta Pati dalam Lomba Bhabinkamtibmas tingkat Polda Jawa Tengah. 

Pada Selasa, 9 Mei 2023, tim penilai dari Polda Jateng melakukan penilaian lapangan. Usai melihat presentasi Bripka Sutiyono di Balai Desa Banyutowo, kemudian tim menuju salah satu home industry otak-otak yang menyuplai minyak jelantah. 

Bripka Sutiyono menyebut, ide awal pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan minyak jelantah tersebut berawal dari rekanan kenalannya yang siap menampung minyak jelantah untuk bahan biodiesel. 

“Kebetulan desa binaan saya banyak sekali home industry otak-otak. Kemudian saya memberdayakan masyarakat agar tidak membuang limbah minyak tersebut. Lalu kita buat kelompok untuk mengumpulkan minyak jelantah itu, kemudian kita beli,” ujarnya. 

Ia menyebut, harga minyak jelantah per liternya dibeli dengan harga kisaran Rp3.000 hingga Rp5.000.

Minyak jelantah tersebut, biasanya ia ambil tiga bulan sekali dari salah satu tempat. Terkadang bisa dapat 10 hingga 11 jiriken ukuran 18 liter. 

Sementara itu, Penjabat Kepala Desa Banyutowo Eko Sugiharto mengatakan, inovasi yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas tersebut berdampak terhadap lingkungan. 

“Dengan adanya inovasi pengelolaan limbah minyak jelantah ini, dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Sebab, biasanya minyak jelantah ini dibuang begitu saja,” ungkapnya. 

Tak hanya itu, inovasi tersebut juga dapat meningkatkan nilai perekonomian masyarakat. Karena, dari minyak jelantah yang biasanya dibuang ini, kemudian bisa dijual. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version