Libur Nataru, Dinporapar Pati Pastikan Objek Wisata Sesuai Prokes

Kepala Dinporapar Pati, Rekso Suhartono (tengah). (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

Kepala Dinporapar Pati, Rekso Suhartono (tengah). (Arif Febriyanto/Lingkarjateng.id)

PATI, Lingkarjateng.id  – Jelang libur Natal dan tahun baru (Nataru), Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Dinporapar) Kabupaten Pati memastikan seluruh objek wisata memenuhi standar protokol kesehatan.

Kepala Dinporapar Pati, Rekso Suhartono mengatakan bahwa protokol kesehatan (prokes) penting diterapkan karena belum status pandemi Covid-19 belum dicabut. Sehingga kewaspadaan masyarakat yang berwisata harus tetap diperhatikan untuk mencegah timbulnya klaster baru.

“Karena PPKM (Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masih berjalan, tetap protokol kesehatan 5 M diperhatikan. Desember ‘kan akhir tahun biasanya kunjungan banyak. Pembatasan sesuai dengan aturan PPKM di kabupaten masing-masing. Menghindari atau kewaspadaan terhadap pengunjung atau wisatawan, itu sudah ditekankan dari provinsi,” ungkapnya.

Beberapa persiapan seperti keberadaan tempat cuci tangan dan scan barcode pada aplikasi Peduli Lindungi pun telah disiapkan. Selain itu, para pengunjung juga diharapkan dapat menerapkan 5M saat berada di kawsan objek wisata, seperti mengenakan masker.

Rekso menuturkan bahwa imbauan penerapan prokes telah sesuai dengan instruksi dari pemerintah provinsi dalam rangka melindungi keselamatan para pengunjung wisata. Kerjasama dengan pengelola wisata atau Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) juga terus digalakkan.

“Berdasarkan surat edaran dari Disporapar provinsi, kita perlu antisipasi bencana di tempat wisata. Pengunjung harus tetap waspada. Kita kerjasama dengan Pokdarwis untuk menindaklajuti srat edaran tersebut,” imbuhnya.

Imbauan tersebut tidak hanya berlaku di objek wisata yang dikelola oleh Dinporapar, seperti Goa Pancur maupun Waduk Gunungrowo. Desa Wisata yang telah ditetapkan juga harus mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan intruksi.

Tak hanya kewaspadaan terhadap covid-19 saja, lanjut Rekso, para pengunjung wisata juga diharapkan waspada jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam di lokasi wisata. Terlebih, musim libur Nataru yang identik dengan musim penghujan.

“Karena ini musim bencana jadi harus waspada bencana. Jadi objek wisata yang dimiliki pemkab juga desa wisata yang kemarin kita tetapkan,” tandasnya.

Meski begitu, Dinporapar Pati memastikan seluruh objek wisata siap menerima kunjungan wisatawan.

Kabid Pemasaran Pariwisata, Endah Murwaningrum mengatakan bahwa seluruh objek wisata mulai dari wisata alam, wisata religi, hingga agrowisata dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan jumlah pengunjung seiring dengan melandainya kasus Covid-19.

Oleh sebab itu, dirinya optimis akan ada peningkatan jumlah pengunjung pada momen libur Nataru nanti

“Beberapa destinasi wisata sudah berangsur-angsur pulih dengan bukti mulai meningkatnya jumlah kunjungan, antara lain adalah Agrowisata Jollong, Pantai Mangrove Tunggulsari, Gunung Rowo, dan Sendang Tirta Martasani. Sedangkan Wisata Religi seperti Makam Nyai Ageng Ngerang, Sunan Prawoto dan Syekh A Mutamakkin juga ada peningkatan yang menggembirakan,” bebernya.

Salah satu destinasi unggulan adalah Bubaan Hills Jollong yang berada di Kecamatan Gembong dengan suguhan panorama Kota Pati dari ketinggian dan keindahan perbukitan Gunung Muria. Wisatawan juga dapat menikmati Sunrise dan berswafoto di spot-spot yang telah disediakan.

Ke depan pihaknya akan memaksimalkan keberadaan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) untuk semakin memajukan objek wisata Jollong ini. Sekaligus untuk mempromosikan Kopi Jollong, nantinya wisata ini akan dilengkapi dengan café yang kekinian.

“Di tahun depan juga akan ada kegiatan untuk pembinaan dalam forum komunikasi Pokdarwis agar lebih siap secara teori dan praktek dalam mengembangkan destinasi wisata masing-masing. Mulai awal tahun 2023, Jollong akan dilengkapi dengan café,” tambahnya.

Lanjut Endah, selain wisata unggulan, masih ada 16 desa wisata yang dibina oleh Dinporapar telah siap menyambut libur Nataru. Tentunya kerjasama dengan berbagai mitra kerja Dinporapar telah dilakukan untuk meningkatkan sektor pariwisata di Kabupaten Pati.

“Bersama-sama dengan Forum Komunikasi Desa Wisata, Forum Komunikasi Pokdarwis, Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), ASITA (Association of Indonesian Travel Agent) dan pelaku wisata yang lain, Dinporapar siap meningkatkan perekonomian Pati dari sektor pariwisata,” tutupnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Lingkarjateng.id)

Exit mobile version