KPU Salatiga Usulkan Anggaran Pilkada Rp 19,1 Miliar

KPU Salatiga Usulkan Anggaran Pilkada Rp 19,1 Miliar

BERJALAN LANCAR: KPU Salatiga saat mengadakan sosialisasi tahapan pemilu 2024. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

SALATIGA, Lingkarjateng.id Komisi Pemilihan Umum (KPU) Salatiga mengajukan anggaran sebesar Rp 19,1 miliar. Anggaran tersebut untuk mempersiapkan pelaksanaan Pilkada Salatiga yang akan dilangsungkan tahun 2024 mendatang bersamaan dengan Pemilihan Gubernur Jateng. Sedangkan untuk anggaran Pileg dan Pilpres dialokasikan anggaran dari APBN.

Ketua KPU Salatiga Syaemuri menyatakan, kenaikan harga bahan bakar (BBM) tidak mempengaruhi anggaran Pemilihan Kepala Daerah atau Pemilihan Wali Kota Salatiga. Sebab, anggaran yang telah diajukan kepada Pemerintah Daerah setempat tersebut telah memperhitungkan inflasi dan menggunakan standarisasi satuan harga tertinggi.

“Kami sudah usulkan dengan proposal dana untuk Pilkada 2024 sebesar Rp 19,1 miliar. Jika jumlah itu disetujui oleh Pemkot Salatiga, maka kenaikan harga BBM saat ini tidak berpengaruh. Meski terjadi kenaikan harga BBM dan harga barang lainnya, tidak mempengaruhi biaya kegiatan semua tahapan Pilwalkot yang akan digelar pada 2024 nanti,” jelas Syaemuri pada Rabu, 5 Oktober 2022.

Diakui, usulan Rp 19,1 miliar ini sampai saat ini belum ada persetujuan berapa anggaran yang akan dihibahkan kepada KPU. Meski pelaksanaan masih lama, namun tahapan sudah dekat, sehingga kepastian soal anggaran bisa segera dipastikan.

Tahapan Pilwakot Salatiga paling lambat akhir 2023 sudah dimulai dan sistem anggaran tidak bisa serta merta atau diajukan mendadak langsung bisa. Menurutnya, pelaksanaan Pilwalkot Salatiga akan bersamaan dengan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah. Terkait itu, akan ada sharing anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Besarnya berapa kami belum mengetahuinya,” kata Syaemuri.

Sementara mengenai tahapan Pemilu 2024, saat ini KPU masih melakukan verifikasi terhadap partai politik (parpol) yang akan menjadi peserta Pemilu 2024. Masyarakat diminta untuk ikut serta mengawasi terutama Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan jika ada nama yang tiba-tiba masuk menjadi anggota parpol tertentu.

Selain itu, saat ini KPU Salatiga juga mempersiapkan jumlah daerah pemilihan dan jumlah kursi di DPRD Salatiga. Menurut Komisioner KPU Salatiga Divisi Teknis, Jayus, melihat data jumlah pemilih masih di bawah 200.000 dipastikan tetap seperti Pemilu 2019 lalu.

“Jumlah pemilih kurang lebih nanti dari hasil akhir diperkirakan antara 150.000 hingga 153.000 orang,” kata Jayus. (Lingkar Network | Unggul Priambodo – Koran Lingkar)

Exit mobile version