Kisah Pelajar SMA di Kudus Terpilih Jadi Paskibraka Jawa Tengah

Kisah Pelajar SMA di Kudus Terpilih Jadi Paskibraka Jawa Tengah

BERTUGAS: Muhammad Franchy Luthfan Rahmadina saat sedang bertugas bersama Paskibraka Jawa Tengah di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

KUDUS, Lingkarjateng.id – Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Jawa Tengah telah sukses mengibarkan Bendera Merah Putih di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang saat Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI) pada Rabu, 17 Agustus 2022 lalu. Para petugas Paskibraka Jawa Tengah itu merupakan putra-putri terbaik dari berbagai daerah yang telah dipilih dengan proses seleksi yang panjang.

Salah satu Paskibraka Jawa Tengah tersebut, ada yang berasal dari Kabupaten Kudus. Dia adalah Muhammad Franchy Luthfan Rahmadina yang merupakan siswa kelas XI Mipa 4 SMAN 1 Kudus.

Franchy mengungkapkan, tertarik bergabung dengan Paskibraka karena ingin meningkatkan nilai-nilai bela negara dan nasionalisme. Dirinya juga mengatakan bahwa, proses seleksi Paskibraka Jawa Tengah sudah dimulai sejak bulan Maret.

Proses seleksi tersebut dimulai dengan seleksi di tingkat kabupaten pada tanggal 29-30 Maret 2022. Kemudian, dilanjutkan seleksi di tingkat provinsi pada tanggal 22-23 Mei 2022.

Alhamdulillah, karena saya sungguh-sungguh dalam hal ini, dan sudah melalui proses seleksi yang panjang, saya bisa diterima menjadi salah satu Paskibraka Jawa Tengah,” katanya.

Setelah dinyatakan lolos, Franchy kemudian menjalani proses latihan sebagai Paskibraka. Dirinya menuturkan, mulai menjalani latihan baris-berbaris secara lebih intens pada tanggal 20 Juli 2022. Latihan awalnya masih dilakukan di Kudus, kemudian mulai tanggal 3 Agustus 2022 dirinya mulai menjalani latihan bersama tim Paskibraka Jawa Tengah di Semarang.

“Dua pekan sebelum hari H, kami menjalani karantina dan mulai latihan setiap hari dari jam 4 pagi sampai jam 6 malam,” ucapnya.

Latihan diadakan di area Kantor Gedung Gubernur Jawa Tengah dan di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang. Franchy sendiri ditunjuk sebagai penjuru pasukan 45 dalam Paskibraka Jawa Tengah.

Dirinya menceritakan, awal mula tertarik Paskibraka yakni sudah sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Ia mengaku, sejak SD sudah sering menjadi petugas upacara. Hal ini lah yang membuatnya mulai tertarik dengan dunia baris-berbaris.

“Dari SD sudah tertarik, karena saat itu sudah jadi petugas upacara. Lanjut di SMP jadi petugas upacara juga dan SMA ikut Paskibraka,” ujarnya.

Franchy menyebutkan, dirinya tertarik dengan Paskibraka karena ingin meningkatkan nilai-nilai bela negara dan nasionalisme. Selain itu, ia mengaku juga tertarik dengan kedisiplinan dan ketegasan pasukan pengibar bendera.

“Saya ingin menanamkan rasa bela negara dan nasionalisme melalui kegiatan Paskibraka. Menjadi seorang Paskibraka juga memudahkan saya untuk menjadi seorang abdi negara,” tuturnya.

Dikatakannya, dengan ikut Paskibraka bisa menambah banyak teman dan pengalaman. Kemudian, lanjutnya, kegiatan Paskibraka juga bisa membentuk karakter diri lebih baik lagi.

“Momen yang berkesan selama menjadi Paskibraka itu bisa diberi ucapan selamat dan salaman langsung dengan Pak Ganjar, Gubernur Jawa Tengah. Kemudian momen bersama teman-teman, seperti makan bersama, bercanda bersama, dan tidur bersama juga merupakan pengalaman berkesan yang tidak terlupakan,” ungkapnya.

POTRET: Paskibraka Jawa Tengah, Muhammad Franchy Luthfan Rahmadina. (Istimewa/Lingkarjateng.id)

Lebih lanjut, ia menjelaskan, tips lolos menjadi Paskibraka adalah memiliki niat yang kuat dari diri sendiri. Menurutnya, menjadi Paskibraka tidak hanya kuat fisik tapi juga harus kuat mental.

“Menjadi paskibraka bukan hal yang main-main, itu harus sungguh-sungguh dari hati dan tekad yang kuat,” ujarnya.

Selanjutnya, untuk menjadi Paskibraka harus rutin melatih kekuatan fisik dengan berolahraga setiap hari. Lalu, katanya, mental anggota Paskibraka juga harus kuat, tidak boleh gampang tersinggung, dan rendah diri.

“Kemudian juga harus selalu berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan meminta doa restu kepada orang tua,” imbuhnya.

Francy menyebut, selama menjadi Paskibraka Jawa Tengah banyak dukungan yang mengalir dari berbagai pihak. Mulai dari orang tua, sekolah, teman-teman, dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.

Alhamdulillah saat bertugas kemarin lancar, tidak ada kendala. Karena kami sudah latihan dengan sungguh-sungguh dan didukung banyak pihak,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kudus, Harjuna Widada melalui Kabid Kepemudaan, Arini Budi Utami menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang diraih Franchy. Apalagi, Franchy merupakan satu-satunya perwakilan dari Kudus yang menjadi Paskibraka Jawa Tengah.

“Kami bangga karena dari Kudus ada yang bisa lolos menjadi pasukan pengibar bendera di tingkat provinsi,” ucapnya.

Pihaknya berharap, prestasi yang diukir Franchy bisa menunjukkan keteladanan sebagai pelajar berprestasi. Sehingga, pelajar lainnya bisa termotivasi untuk gigih mengejar cita-cita yang diinginkan.

“Semoga pengalaman Franchy ini bisa memotivasi pelajar yang lain untuk mengukir prestasi juga,” harapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)

Exit mobile version