Kasus DBD Tinggi, Ketua DPRD Demak Imbau Masyarakat Gencar Terapkan 3M

POTRET: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sri Fahrudin Bisri Slamet. (Tangkapan Layar Youtube i v o/Lingkarjateng.id)

POTRET: Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sri Fahrudin Bisri Slamet. (Tangkapan Layar Youtube i v o/Lingkarjateng.id)

DEMAK, Lingkarjateng.idKasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Demak pada tahun 2021 mencapai 67 kasus. Sementara, pada tahun 2022 mengalami peningkatan sebanyak 203 kasus dengan 2 orang meninggal.

Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Sri Fahrudin Bisri Slamet pun mengimbau kepada masyarakat Demak untuk berperan aktif dalam upaya pencegahan agar penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus itu tak kian menyebar.

Sri Fahrudin Bisri Slamet menambahkan, upaya untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk tersebut dengan menerapkan 3M yakni, menguras atau membersihkan bak mandi dan penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur barang-barang yang sudah tidak digunakan agar tidak menjadi tempat tumbuh kembangnya nyamuk.

“Kepada masyarakat untuk menjaga tempat-tempat seperti kubangan itu harus ditutup. Dengan menerapkan 3M, karena itu yang lebih efektif dalam pencegahan,” ujar Sri Fahrudin Bisri Slamet.

Terkait sosialisasi pentingnya pencegahan DBD, lanjut Sri Fahrudin Bisri Slamet, perlu untuk melibatkan stakeholder terkait seperti posyandu atau Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Demak agar masyarakat mengetahui penyakit DBD terutama akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.

“Bisa melalui Posyandu atau sebagainya agar penyakit DBD ini bisa dicegah,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Demak, Heri Winarno menyampaikan bahwa penyakit DBD ini sudah merata penyebarannya di Kabupaten Demak. Bahkan, rata-rata menyerang anak usia 5-14 tahun.

Kasus DBD tahun ini sudah mencapai 203 kasus sejak Januari 2022 hingga sekarang. Bahkan 2 orang meninggal. Penyebaran wilayahnya hampir merata di Kabupaten Demak. Paling banyak pada usia 5-14 tahun,” terangnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama memberantas sarang nyamuk dengan menggencarkan 3M. Pasalnya, tingkat kesadaran masyarakat pada DBD ini masih rendah. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)

Exit mobile version