JEPARA, Lingkarjateng.id – Pemkab Jepara melakukan monitoring harga kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional, wilayah Kabupaten Jepara. Kepala Bagian Perekonomian Setda Jepara, Siti Nurjanah mengatakan, meskipun saat ini relatif masih stabil dan dipastikan aman. Sejumlah komoditi diperkirakan akan mengalami lonjakan beberapa hari, menjelang Hari Raya Idul Adha.
“Kami terus memantau perkembangan harga sembako di pasar tradisional agar tidak terjadi lonjakan harga menjelang Idul Adha tahun ini,” katanya.
Ia menjelaskan, Pemkab Jepara akan memantau harga kebutuhan pokok selama dua hari mulai Kamis (7/7) hingga Jumat (8/7). Dalam hal ini, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang terjun ke lapangan dibagi menjadi dua tim yakni, untuk tim satu bertugas di wilayah Utara, sedangkan tim dua di wilayah Selatan.
“Berdasarkan hasil pantauan, saat ini lonjakan harga masih terkendali, berkisar antara Rp1.000 sampai Rp2.000,” terangnya.
Dirinya menegaskan, pihaknya akan terus memantau harga kebutuhan pokok ini hingga hari raya nanti. Hal itu dilakukan guna memastikan tidak ada oknum pedagang yang menaikkan harga sembako melebihi harga eceran tertinggi (HET) untuk mencari keuntungan tinggi.
“Hasil laporan dari monitoring kami di lapangan, stok kebutuhan pokok masyarakat menjelang Idul Adha masih tersedia dan harga masih stabil. Terutama beras, sayuran, dan minyak goreng,” tegasnya.
Nurjanah menyebutkan, sejumlah kebutuhan pokok masyarakat relatif stabil. Di antaranya beras medium harganya Rp11.000 per kilogram, harga beras premium Rp12.000 per kilogram, harga daging ayam Rp38.000 per kilogram, harga daging sapi Rp130.000 per kilogram, dan harga telur ayam Rp28.000 per kilogram.
“Sementara harga sayuran ada kenaikan harga, seperti harga bawang merah dari Rp65.000 per kilogram menjadi Rp70.000 per kilogram, harga bawang putih Rp28.000 per kilogram, dan harga cabai merah keriting Rp80.000 per kilogram,” jelasnya.
Sedangkan harga minyak goreng curah kemasan juga masih stabil yakni Rp14.000 per liter. Begitu pula gula pasir, harganya Rp13.000 per kilogram, harga minyak goreng kemasan mengalami penurunan dari Rp24.000 per liter menjadi Rp19.000 per liter.
“Kami juga mengimbau pedagang tidak menaikkan harga sembako melebihi ketetapan yang sudah ditetapkan pemerintah atau menimbun barang, karena akan ada sanksinya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Koran Lingkar)