BLORA, Lingkarjateng.id – Jelang pemungutan suara puluhan TPS di Kabupaten Blora dalam kondisi memprihatinkan. Pasalnya, tempat yang akan dijadikan untuk coblosan kesulitan listrik dan jaringan internet. Sehingga dikategorikan TPS rawan.
Koordinator Divisi Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Blora Muhammad Mustain menjelaskan, jika pihaknya telah memetakan TPS-TPS rawan di Kabupaten Blora. Beberapa indikator yang dilihat yakni dari sisi aliran listrik dan jaringan internet.
“TPS rawan dengan indikator aliran listrik, terdapat di Desa Bangklean, Kecamatan Jati,” ucapnya, Selasa, 26 November 2024.
Menurutnya desa tersebut merupakan desa terpinggir dengan akses listrik sulit, sehingga jadi perhatian. Total ada 10 TPS di desa tersebut yang masuk kategori rawan. Atau tepatnya dari TPS 1-10.
Selain itu yang masuk TPS rawan yakni dengan indikator susah akses jaringan internet. Diantaranya Kecamatan Todanan, di Desa Sambeng, Ngumbul, dan Kedungwungu.
“Karena TPS ini akses internet susah, kami khawatirkan akan kesulitan saat upload di Sirekap,” katanya.
Sehingga ada potensi kendala dalam proses pemungutan suara. Jumlahnya ada 43 TPS di wilayah tersebut yang dikategorikan TPS rawan.
Tak hanya itu, ada juga TPS rawan dengan kategori terdapat pemilih DPT yang tidak memenuhi syarat (TMS) berjumlah 516. Lantaran ada yang pindah daerah pilihan, meninggal, dan lainnya.
Termasuk TPS yang ditengarai akan ada pemilihan tambahan (Dptb). Dikategorikan juga dalam TPS rawan lantaran berpotensi ada penyalahgunaan hak dan surat suara.
“Karena ada ada pindahan, ketika salah memberikan surat suara, atau kurang, ini bisa potensi ada pemungutan suara ulang (PSU). Sehingga kami sampaikan agar lebih cermat KPPSnya,” tambahnya.
Pihaknya juga memberikan penekanan pada jajaran adhoc Bawaslu seperti PKD dan PTPS agar intens dan teliti saat mengawasi TPS-TPS rawan. Sehingga tidak ada penyalahgunaan surat suara atau potensi pelanggaran lainnya.
“Selain itu tindakan kami, kami imbau ke KPU terkait TPS rawan ini agar mendapatkan perhatian khusus. Sekaligus meminimalisir PSU,” paparnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)